“Bertugas di SDN 15 Kota Bima, Literasi Budaya Jadi Unggulan”
Kota Bima, Suaraberadab.com – Kampus Mengajar (KM) Angkatan 6 tengah berlangsung. Sebanyak 103 Mahasiswa yang terlibat dalam Program Kemendikbudristek ini. Tersebar diberbagai wilayah penempatan. Sejak tahun 2021 STKIP Taman Siswa Bima secara aktif terlibat dalam program ini, dengan banyak meloloskan mahasiswa dalam jumlah yang cukup besar. Sebaran penempatan lokasi KM pun tesebar, bukan hanya di dalam daerah saja, bahkan hingga di luar NTB.
Berbeda dengan KM di tahun-tahun sebelumnya, KM-6 memiliki kegiatan yang berbeda di tahun sebelumnya, Festival Literasi dan Numerasi. Seperti halnya, Kelompok KM di SDN 15 Kota Bima Ntobo melalui inisiasi Kelas Literasi Budaya.
Pada dasarnya, Program Kelas Literasi Budaya sudah dilaksanakan di SDN 15 Kota Bima Ntobo dalam rangka menanamkan niali dan sikap bahwa budaya adalah identitas bangsa. Hal ini menjadi pondasi utama guna memupuk Kebhinekaan pada peserta didik. Dalam Kelas Literasi, Peserta KM melatih siswa didik untuk melestarikan kebudayaan bima salah satunya tarian Mbojo yaitu Tari Doro Tambora.
Selain itu, Peserta KM SDN 15 Kota Bima Ntobo turut merancang kegiatan lainnya yang sejalan dengan Festival Literasi dan Numerasi, dengan mengadakan kelas drama. Kegiatan diinisiasi bersama dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)dan Guru Pamong. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan peserta didik, serta menanamkan nilai keberanian peserta didik.
Ketua Kelompok KM SDN 15 Kota Bima Ntobo, Riski Maulana mengaku sangat bersemangat dengan kegiatan Kelas Literasi Budaya. “Kami akan diskusikan lebih lanjut agar kedepannya Kelas Drama dapat dijadikan sebagai ekstrakulikuler di sekolah” jelasnya pada media ini via telepon genggamnya, Rabu (16/11/2023).
Riski menuturkan, ia percaya bahwa melalui Kelas Drama, akan menjadi salah satu langkah yang tepat bagi peserta didik dalam menjaga kearifan lokal dan kebudayaan Bima. Bahkan, dalam setiap kegiatannya baik itu drama, puisi, vokal maupun bercerita, menggunakan Bahasa Bima.
Walaupun demikian, Kasmiati, salah satu Peserta KM juga menyampaikan kebanggaannya terkait dengan adanya kegiatan Kelas Literasi Budaya ini. Walaupun ia mengakui bahwa banyak keterbatasan yang dihadapi oleh rekan-rekannya dalam proses pelatihannya. Kasmiati juga berharap akan lahir guru-guru potensial yang dapat mengasah keterampilan peserta didik, sehingga sejak usia dini para peserta didik tau bakat dan potensi diri masing-masing.
Sebagai informasi Festival Literasi dan Numerasi akan dilaksanakan 15 November 2023 mendatang. Dengan mengadakan beberapa penampilan dan mata lomba. Diantaranya Lomba bercerita dan baca puisi, serta penampilan lagu solo dan Tarian Bima. (Indri)