Bintang dari Boke, Kisah Perjalanan, Pengabdian, dan Keberhasilan Putri Niva

Bima, Suaraberadab.com – Putri Niva Nurviani lahir di Boke pada 6 Maret 2004. Ia adalah anak ketiga dari empat bersaudara yang tumbuh dalam keluarga sederhana. Meski kedua orang tuanya bukan berasal dari latar belakang pendidikan tinggi, mereka memiliki cita-cita besar bagi anak-anak mereka.

Hal ini terbukti dari kesuksesan kakak pertama dan kedua Putri meraih gelar sarjana, dan kini ia pun berhasil melanjutkan tradisi tersebut dengan lulus sebagai wisudawan terbaik ke-6 di kampusnya dengan predikat Cum Laude.

Bacaan Lainnya

Namun, keberhasilan Putri tidak diraih dengan mudah. Di awal masa perkuliahannya, ia menghadapi banyak tantangan. Adaptasi dengan lingkungan baru, teman-teman baru, serta materi perkuliahan yang jauh lebih kompleks dibandingkan masa sekolah menengah atas menjadi tantangan besar.

Sebagai calon guru, ia berusaha keras memahami pedagogik—bagaimana memilih pendekatan, metode, dan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Perjalanan Putri selama kuliah semakin bermakna berkat bimbingan dosen-dosen yang inspiratif. Mereka tidak hanya memberikan ilmu tetapi juga mengajak Putri untuk aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan diri.

Salah satu pengalaman pentingnya adalah mengikuti program Pertukaran Mahasiswa dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bersama Universitas Muhammadiyah Mataram. Program ini mengajarkan Putri untuk mengelola waktu dengan baik, terutama ketika harus menyeimbangkan jadwal kuliah daring dan luring.

Selain itu, Putri juga aktif dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di bidang Gagasan Tertulis dengan tema Zero Waste. Meskipun hasilnya belum sesuai harapan, ia tetap semangat mengikuti berbagai kegiatan lainnya. Salah satu pengalaman yang sangat berkesan bagi Putri adalah menjadi relawan dalam program literasi di sebuah desa pelosok di Kecamatan Sape.

Kecintaannya pada dunia menulis membawa Putri meraih berbagai penghargaan di tingkat nasional. Beberapa karyanya bahkan diterbitkan dalam bentuk antologi dengan ISBN.

Pada semester lima, Putri mengikuti program Kampus Mengajar (KM) Angkatan 4 di Desa Sangiang, Kecamatan Wera. Selama lima bulan, ia berbaur dengan masyarakat setempat, memberikan pengabdian terbaik, dan mendapatkan cinta serta kehangatan yang tak pernah ia duga.

Perjalanan Putri tidak berhenti di sana. Ia juga mengikuti seleksi outbound di Malaysia, meskipun belum berhasil. Pengalaman tersebut mengajarkannya untuk terus percaya pada rencana Tuhan. Selanjutnya, ia kembali mengabdi di desa terpencil lainnya, di mana ia kembali menemukan keluarga baru dan menghadapi tantangan dengan penuh rasa syukur.

Dalam tugas akhirnya, Putri menyusun sebuah buku ajar digital yang telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Selama proses ini, ia juga mengikuti seleksi Mahasiswa Berprestasi dan berhasil meraih gelar Mahasiswa Berprestasi Top Two di kampusnya. Semua pencapaiannya menjadi kebanggaan tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi keluarga yang selalu mendukung tanpa henti.

Puncak dari perjalanan Putri selama kuliah adalah wisuda dengan predikat terbaik. Baginya, ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan baru untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi dirinya, keluarganya, dan masyarakat. Dengan ilmu, adab, dan semangat yang ia pegang teguh, Putri percaya bahwa masa depan penuh peluang besar sedang menantinya. (Tim)

Pos terkait