Hadapi Tantangan Dunia Industri, STKIP Tamsis Sukses Gelar Workshop Peninjauan Kurikulum Sejarah untuk Era MBKM

Bima, Suaraberadab.com – Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP Taman Siswa Bima berhasil menyelenggarakan workshop daring mengenai peninjauan kurikulum, bertajuk “Optimalisasi Kurikulum Pendidikan Sejarah untuk Era MBKM dan Berbasis Dunia Usaha dan Industri (DUDI)”.

Workshop ini berlangsung pada 5 September 2024 melalui Zoom dari pukul 08.00 hingga 12.00 WITA dan diikuti oleh 34 peserta, termasuk 12 dosen tetap dari Program Studi Sejarah serta para pemangku kepentingan dari berbagai lembaga pendidikan.

Bacaan Lainnya

Acara dibuka dengan sambutan, dilanjutkan dengan pembacaan doa dan sambutan dari Syahbuddin, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah, yang menekankan pentingnya meninjau ulang kurikulum yang digunakan sejak tahun 2017.

Workshop ini diadakan karena kurikulum yang kami gunakan sudah berjalan lebih dari lima tahun. Kami bertujuan untuk mengembangkan kurikulum yang sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan berbasis pada kebutuhan industri dan bisnis,” ujarnya.

Pada pukul 09.00, sesi pertama dibawakan oleh Prof. Dr. Akhmad Arif Musadad, M.Pd. Kepala Program Magister Pendidikan Sejarah di UNS dan Kepala Pusat Pelatihan EDC. Beliau membahas paradigma terbaru dalam pengembangan kurikulum, dengan fokus pada integrasi pendidikan berbasis industri ke dalam kurikulum.

Prof. Arif menekankan, “Struktur kurikulum harus selaras dengan visi dan misi program studi serta mempersiapkan lulusan untuk memenuhi kebutuhan industri.”

Sesi kedua dimulai pada pukul 10.50 dan dipimpin oleh Dr. Syarifuddin, M.Pd., Wakil Ketua Bidang Akademik dan Kemahasiswaan STKIP Taman Siswa Bima. Dalam presentasinya, beliau menegaskan pentingnya setiap jurusan untuk secara mandiri menyusun struktur kurikulumnya.

“Kurikulum harus relevan dengan tantangan masa kini, dan setiap jurusan harus memiliki tanggung jawab dalam merancang kurikulum yang sesuai dengan kerangka kerja MBKM,” katanya.

Acara ditutup dengan diskusi dan peninjauan terhadap struktur kurikulum yang diusulkan. Hasil dari workshop ini akan ditindaklanjuti dengan Focus Group Discussion (FGD) untuk menyamakan persepsi antara dosen Program Studi Pendidikan Sejarah dan pemangku kepentingan eksternal, termasuk guru sejarah dan pengawas pendidikan.

Workshop ini baru permulaan. Kami berharap kurikulum baru dapat diterapkan pada tahun ajaran 2024/2025,” tambah Syahbuddin. Beliau berharap kurikulum baru ini akan mencerminkan kebutuhan industri sambil tetap menjaga misi utama untuk menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang pendidikan sejarah.

Workshop ini menandai tonggak penting bagi STKIP Taman Siswa Bima, karena menjadi program studi pertama yang memulai peninjauan kurikulum di bawah kerangka kerja MBKM. (Tim)

Pos terkait