Bima, Suaraberdab.com – STKIP Taman Siswa Bima menegaskan diri sebagai kampus rujukan pembelajaran literasi. Dalam menunjang program tersebut, Kampus ber-Jas Merah ini sudah banyak melaksanakan terobosan dan program unggulan. Program literasi yang digaungkan selama ini bahkan sudah menunjukkan tren positif. Salah satunya adalah membludaknya mahasiswa setempat yang lolos Program Kampus Mengajar. Bahkan, pada dua edisi terakhir, Tamsis sukses menjadi kampus terbanyak kedua dalam meloloskan mahasiswa pada program tersebut.
Hasil ini tidak datang dengan sendirinya tanpa adanya gagasan dan peran penting seluruh pemangku kebijakan di kampus Tamsis. Teranyar, STKIP Tamsis kembali menggelar seminar pendidikan dan kolaborasi bertajuk “Membangun Pondasi Emas”. Tidak tanggung-tanggung, kampus Pendidikan terbaik di Bima Raya ini bahkan menggandeng Direktur PAUDSD Kementerian Pendidikan.
Seminar tersebut sebagai langkah konkret STKIP Taman Siswa Bima dalam upaya mendorong generasi emas di bidang pendidikan untuk masa yang akan datang.
Tamu-tamu penting hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), Kelompok Kerja Guru (PKG), dan Pusat Kegiatan Gugus (PKG) yang terletak di kecamatan Asakota, Rasanae Barat, Mpunda, dan Raba yang ada di Kota Bima. Kemudian yang tidak kalah penting, sekolah di 5 kecamatan sekitar kampus juga turut diundang, kurang lebih sekitar 20 SD dan PAUD. Hadir juga para alumni yang telah bertugas di beberapa sekolah.
Ketua STKIP Tamsis Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, MSi dalam momen tersebut menyampaikan rasa bangganya atas prestasi yang telah dicapai mahasiswa setempat.
“Kami adalah kampus mahasiswa KM terbanyak kedua se Balinusra. Jumlah KM nomor satu di tahun 2024,” ungkapnya dijadapan Direktur PAUDSD.
“Di tahun ini tepat bulan September, kami akan memasuki sweet seventeen. Sudah beberapa prestasi yang kami capai di usia remaja ini,” lanjut Doktor Jebolan Universitas Indonesia ini.
Beberapa program yang dilakukan untuk mendukung mahasiswa lolos KM antara lain, adanya visi teacher preneur. Diauki, kegiatan tersebut mampu membuat lulusan Tamsis dapat diterima di berbagai bidang.
“Lulusan Tamsis sudah mencapai 6.000 lebih, dan tersebar hampir ke seluruh Indonesia. Tidak hanya jadi guru, ada yang lulus P3K, lulus PPG prajabatan, bekerja di desa, dan perbankan,” beber Doktor Ibnu.
Kegiatan tersebut diselenggarakan secara khusus, di ruangan khusus, tamu yang diundang juga khusus, dan tentunya pembicara hebat yang didatangkan dengan khusus. “Kami sudah kedatangan beberapa menteri. Ibu direktur akan menjadi bagian dari tamu VVIP,” ucap pria yang memiliki visi kolaborasi itu.
Sementara Direktur PAUDSD dalam kegiatan kolaborasi yang dilaksanakan pada Sabtu, 27 Januari 2024 itu menyampaikan kekaguman pada kampus STKIP Taman Siswa Bima. Memang diakui, Tamsis begitu berkembang pesat ke arah yang positif selama dipimpin Dr Ibnu Khaldun. Ia tahu betul bagaimana karakter Dr Ibnu yang punya visi kolaboratif sebab mereka punya kedekatan emosional karena pernah sama-sama belajar di Yogyakarta. Menurutnya, program yang digagas Tamsis saat ini tunasnya telah ada sejak 20 tahun lalu.
“20 tahun yang lalu kita sama-sama belajar di Jogjakarta. Mohon maaf baru-baru ini bisa hadir di sini,” ujar Direktur PAUDSD mengenang masa kuliahnya bersama Dr Ibnu Khaldun Sudirman.
Pada seminar itu, Direktur PAUDSD juga memaparkan materi yang bergizi khusus buat mahasiswa Tamsis yang nantinya akan menjadi guru SD. Salah satu yang ia sampaikan adalah kehebatan anak kecil tidak bisa diukur hanya dari bisa baca tulis.
”Tidak hanya calistung dan tidak hanya mendrill anak dengan calistung. Anak SD kelas 1 dan 2 adalah anak PAUD. Kita Harus membangun kemampuan dasar/fondasi. Ketika anak PAUD bisa antre, itu sama pentingnya dengan kemampuan membaca,” paparnya, penuh semangat.
“Saya ingin mengajak bapak ibu semua untuk mengubah dan memastikan bahwa calistung ini bukanlah yang utama. Tes calistung sudah dilarang dan tidak boleh. Yang terpenting adalah kemampuan dasar siswa. Sebab, ini merupakan hak anak,” urai istri dari warga Bima tersebut.
Untuk itu, sambungnya, tugas penting tersebut menjadi kewajiban bersama. Ia mengajak semua bersama-sama agar anak didik menjadi generasi emas.
“Mari jaga hak anak dengan memberi dukungan penuh pada gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan,” ajaknya.
Kegiatan itu dimulai dengan senam PAUD, para peserta antusias bahkan meminta untuk dulangi lagi. Berikutnya, kegiatan dimulai dengan kuis interaktif. Kegiatan dengan tema “Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan” tersebut diakhiri dengan kuis dan pemberian hadiah kepada para pemenang kuis. Menandai kesuksesan acara kolaborasi yang telah menjadi titik awal bagi pencapaian lebih banyak prestasi di masa depan. Tamsis tetap komitmen dalam membentuk generasi emas melalui pendidikan berkualitas dan kolaborasi yang berkelanjutan. (Tim)