Bima, Suaraberadab.com – Membaca dan menulis adalah aktivitas literasi yang penting. Riuhnya kegiatan membaca dan menulis juga menjadi penanda hidupnya nyala literasi di sebuah kampus. Untuk mendukung Kampus Rujukan Pembelajaran Literasi, Perpustakaan Beradab STKIP Taman Siswa Bima mengadakan pelatihan kepenulisan bagi mahasiswa (22/11/24).
Kegiatan tersebut diikuti oleh 71 orang mahasiswa dari Kampus Induk maupun Kampus Kota. Menghadirkan 2 penulis dan sastrawan NTB, Akhi Dirman Al Amin dan Sucipte Jamuhur, kegiatan yang berlangsung di Gedung Beradab tersebut berjalan lancar dan mendapatkan antusias yang tinggi dari peserta.
Pelaksana tugas Kepala Perpustakaan Beradab, Syarifuddin, M.App.Ling, mengatakan bahwa salah satu tujuan kegiatan adalah sebagai stimulan awal bagi agenda-agenda literasi yang akan dilaksanakan oleh Perpustakaan Beradab. Selain itu, dengan hadirnya kegiatan tersebut, semoga bisa menghidupkan budaya membaca dan menulis yang lebih masif di lingkungan STKIP Taman Siswa Bima.
“Perpustakaan kita, walau tidak terlalu luas, namun sudah cukup nyaman dan representatif untuk menulis dan membaca. Ada 2 AC, meja baca, dan lain-lain. Ayo berkunjung ke Perpustakaan” ucap yang dikenal sebagai penulis cerita anak tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua I STKIP Taman Siswa Bima, Dr. Syarifudin, M.Si. pada sambutannya menyampaikan apresiasi pada kegiatan pelatihan tersebut. Menurutnya pelatihan kepenulisan, khususnya sastra, salah satunya adalah melatih menulis deskriptif. Penelitian dan kemampuan mendeskripsikan sesuatu ini sangat penting bagi mahasiswa dalam menunjang studi mereka. Beliau berharap, semua peserta bisa memanfaatkan ilmu yang diberikan dengan maksimal.
Peserta yang hadir tampak antusias. Hal itu tidak heran melihat 2 pembicara yang dihadirkan bukanlah nama baru di dunia kepenulisan di NTB. Akhi Dirman Al Amin adalah novelis yang sudah menerbitkan banyak buku. Salah satu novelnya yang berjudul “Sebab Cinta Tak Harus Berkata” berhasil membawa namanya sebagai wakil Indonesia di Majelis Sastra Asia Tenggara (MASTERA) beberapa tahun yang lalu.
Akhi Dirman Al Amin membagikan pengalamannya dalam menembus media massa dan majalah nasional. Ia mendorong peserta untuk berani mengirimkan karya ke media-media massa. “Tidak ada karya sastra yang buruk. Setiap karya pasti akan menemukan pembacanya masing-masing” tuturnya.
Suasana pelatihan semakin hidup saat Sucipte Jamuhur, cerpenis dan sutradara Indie asal Lombok Tengah menyampaikan materi. Gayanya yang kocak dan filosofis membuat peserta larut dalam alur penyampaiannya yang mengalir dan santai. Penulis yang meniti karier kepenulisannya dari Forum Lingkar Pena Kota Malang tersebut berbagi cerita tentang menulis cerita pendek yang menarik.
Menurutnya untuk menulis cerpen yang baik, seseorang harus memiliki seorang guru, sama seperti dirinya yang berguru pada cerpenis nasional, Mashdar Zainal. Setelah memiliki seorang guru, baru dipenuhi hal-hal lain yang diperlukan untuk menghasilkan karya yang ‘tak biasa’.
Melihat antusias peserta yang tinggi, pihak Perpustakaan Beradab akan menindaklanjuti pelatihan kepenulisan tersebut dengan membentuk kelompok/klub kepenulisan yang nantinya akan memiliki jadwal pertemuan rutin hingga mampu menerbitkan karya masing-masing peserta (SH).