Bima, Suaraberadab.com – Semarak bulan suci Ramadhan 2025 terasa lebih istimewa bagi masyarakat Desa Talabiu dan Rabakodo. STKIP Taman Siswa Bima (Tamsis) kembali menggelar kegiatan Ramadhan Beradab sebagai bagian dari rutinitas tahunan. Namun, ada yang berbeda tahun ini. Jika sebelumnya kegiatan ini berlangsung di lingkungan kampus, kali ini digelar langsung di tengah masyarakat desa.
Mewakili Ketua STKIP Tamsis Bima, Dr. Muslim, M.Pd., menyampaikan bahwa perubahan lokasi ini bertujuan mempererat silaturahmi dengan masyarakat sekitar. “Kegiatan ini adalah rutinitas. Bedanya, tahun ini kami ingin lebih dekat dengan masyarakat desa terdekat. Hanya saja, karena beberapa desa telah memiliki program serupa, akhirnya kami hanya dapat merealisasikan di dua desa, yaitu Talabiu dan Rabakodo,” ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi, terutama karena desa-desa tersebut memiliki interaksi langsung dengan kampus.
Ramadhan Beradab 2025 mencakup berbagai kegiatan, mulai dari lomba-lomba islami hingga berbagi takjil dan paket bahan pokok untuk mahasiswa yang kurang beruntung secara ekonomi. “Bentuk kerja sama Tamsis dengan masyarakat salah satunya adalah ini. Selain kegiatan lomba, kami juga berbagi takjil dan sembako untuk mahasiswa yang membutuhkan,” tambah Dr. Muslim.
Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 14 hingga 21 Maret 2025 dan ditutup secara resmi pada Sabtu (23/3/2025). Pada Selasa (18/3/2025), lomba pertama digelar di Masjid Al-Hidayah, Desa Talabiu, Kecamatan Woha. Berlangsung dari pukul 16.00 hingga 18.00 WITA, acara ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Para orang tua dengan antusias mengantarkan anak-anak mereka untuk berpartisipasi. Bahkan, beberapa peserta berasal dari satu keluarga yang terdiri dari kakak-beradik.
Kemudian, pada Jumat (21/3/2025), perlombaan kembali diadakan di Masjid Al-Ahmad, Desa Rabakodo. Walaupun jumlah peserta tidak semeriah di Desa Talabiu, semangat peserta tetap tinggi. Secara keseluruhan, di Desa Talabiu tercatat 46 peserta yang mendaftar dengan 42 di antaranya hadir. Sementara itu, di Desa Rabakodo, jumlah siswa yang mengikuti kegiatan Ramadhan Beradab mencapai 54 orang, namun hanya tujuh yang mengikuti lomba yang diusulkan kampus, yaitu Story Telling Kisah Islami.
Sholihin, M.Pd.I., selaku Ketua Panitia, mengungkapkan bahwa berbagai mata lomba yang diadakan meliputi Story Telling Kisah Islami, hafalan 10 ayat pertama Surah Al-Kahfi, hafalan 10 ayat Surah Al-Mulk, serta hafalan 3 ayat terakhir Surah Al-Baqarah. “Tidak banyak anak-anak yang menghafal 10 ayat pertama Al-Kahfi, Al-Mulk, dan 3 ayat terakhir Al-Baqarah. Ini menjadi catatan penting untuk evaluasi agar tahun depan kita bisa membuat kegiatan yang lebih besar dan menarik,” ujar Sholihin.
Sebagai puncak acara, pada Sabtu (22/3/2025), sebanyak 29 juara dari berbagai kategori menerima penghargaan. Di Desa Rabakodo, pemenang Story Telling tingkat SD dan SMP diumumkan dengan beberapa peserta mendapatkan nilai yang sama, sehingga jumlah juara bertambah. “Kami melihat potensi besar dari anak-anak ini. Ada yang benar-benar menjiwai saat bercerita, sehingga sulit bagi juri untuk menentukan pemenang,” ujar Sholihin.
Kegiatan tersebut juga melibatkan berbagai pihak, termasuk dosen dan mahasiswa. Panitia terdiri dari dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama Islam serta mahasiswa dari Duta Bimtak 2024. Adapun dewan juri di Desa Talabiu melibatkan Dr. Muslim, Muhammad, M.Pd.I., Zulkifli, M.Pd., Hasajudin, M.Pd., dan beberapa dosen lainnya. Sementara itu, di Desa Rabakodo, juri terdiri dari Muhammad, M.Pd.I., Sholihin, M.Pd.I., dan Hasajudin, S.Pd.
Selain itu, kegiatan ini juga mendapat perhatian khusus dari tokoh masyarakat setempat. Di Desa Talabiu, hadir pengurus masjid, tokoh agama, pembina TPQ, guru-guru ngaji, serta orang tua wali yang turut mendukung dan mengawal jalannya perlombaan. Hal serupa juga terjadi di Desa Rabakodo, di mana mahasiswa KM STKIP Tamsis Bima turut ambil bagian dalam acara ini.
Ramadhan Beradab 2025 bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga momentum untuk membangun kebersamaan dan memperkuat nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat. Dengan antusiasme yang tinggi dan evaluasi yang dilakukan, STKIP Tamsis Bima berencana membuat acara yang lebih besar dan lebih meriah pada tahun mendatang. “Kami ingin memberikan yang terbaik, bukan hanya untuk mahasiswa, tetapi juga untuk masyarakat. InsyaAllah, tahun depan kegiatannya akan lebih wah,” pungkas Ketua Panitia. (Tim)