Bima, Suaraberadab.com – Dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi dasar membaca siswa, STKIP Taman Siswa Bima menggelar workshop pengabdian masyarakat di SDN Inpres Samili 1. Workshop yang berlangsung selama dua tahap, pada 10 dan 28 September 2024, ini bertujuan untuk memperkenalkan model pembelajaran inovatif Teaching at The Right Level (TaRL) dan memfasilitasi para guru dalam mengembangkan e-book sebagai media pembelajaran interaktif.
Kegiatan ini diadakan sebagai respons terhadap hasil Asesmen Nasional 2023, yang menunjukkan bahwa tingkat literasi dasar siswa SD di Bima masih berada di zona merah dan kuning. SDN Inpres Samili 1, seperti banyak sekolah dasar lainnya di Kabupaten Bima, tengah menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan kemampuan literasi siswa.
Oleh karena itu, model TaRL yang telah terbukti efektif di berbagai negara seperti India, Afrika, dan Indonesia melalui program INOVASI NTB diharapkan mampu menjadi solusi bagi masalah ini.
Ahyar, M.Pd., Ketua Tim Pengabdian, menjelaskan pentingnya pengenalan TaRL sebagai model pembelajaran yang fokus pada kebutuhan individual siswa, terutama dalam hal literasi dasar.
“Model ini telah terbukti berhasil meningkatkan kemampuan membaca di berbagai belahan dunia. Kami berharap melalui workshop ini, guru-guru SDN Inpres Samili 1 dapat menerapkan pendekatan ini dalam pembelajaran sehari-hari,” ujarnya.
Selain pengenalan TaRL, Selain pengenalan TaRL, workshop ini juga mencakup pelatihan pengembangan bahan ajar dalam bentuk e-book. Pada workshop tahap kedua, yang digelar pada 28 September 2024, para guru diajarkan bagaimana memanfaatkan teknologi untuk membuat buku elektronik interaktif menggunakan aplikasi seperti Canva dan E-Book Creator.
“Dengan pengembangan e-book, kami berharap guru-guru bisa menyajikan materi pembelajaran dengan cara yang lebih menarik dan interaktif bagi siswa,” pungkasnya.
Junaidin, M.Pd., Kepala SDN Inpres Samili 1, menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diberikan oleh STKIP Taman Siswa Bima. “Tema kegiatan ini sangat relevan dengan permasalahan pendidikan yang kami hadapi. Melalui workshop ini, kami tidak hanya diberi solusi untuk masalah literasi, tapi juga diajarkan cara mengembangkan bahan ajar berbasis teknologi, yang sangat bermanfaat bagi pengajaran di era digital saat ini,” ungkapnya.
Workshop ini dihadiri oleh 20 guru, dosen pembimbing dari STKIP Taman Siswa, serta mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan pengabdian. Dengan materi yang disampaikan oleh para pemateri berpengalaman seperti Ahyar, M.Pd., Ita Fitriati, S.Kom., M.T., dan Suriya Ningsyih, M.Pd., peserta workshop mendapatkan pemahaman mendalam tentang implementasi TaRL dan teknologi dalam pembelajaran.
Setelah workshop ini, para guru di SDN Inpres Samili 1 kini lebih siap dalam mengajarkan literasi dasar membaca dengan menggunakan model pembelajaran TaRL serta mampu mengembangkan e-book sederhana sebagai alat bantu mengajar.
“Kami berkomitmen untuk menerapkan pengetahuan yang telah kami dapatkan dari workshop ini, dan kami berharap dapat melihat peningkatan yang signifikan dalam kemampuan literasi siswa,” pungkas Junaidin, M.Pd.
Workshop ini menjadi langkah awal penting dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Bima, dengan harapan dapat memperbaiki hasil rapor pendidikan di tahun-tahun mendatang. (Tim)