Kisah Yatim Piatu yang Mampu Mengenyam Dunia Kampus Dengan Modal Guru Ngaji

Nurhasana ini lahir di Bima, 02 Juni 1998 putri  pertama. Dan, ia merupakan Yatim Piatu. Wanita yang sering disapa dengan Nur merupakan sosok wanita tangguh yang berjuang untuk membiayai kuliahnya. Dia bekerja menjadi guru privat mengaji, di awal tahun 2019 untuk membayar kuliahnya.

Penulis Khairunisah (2019050014)

Pagi itu jam 10: 27 saya berbincang dengan sosok tangguh Nurhasanah  yang mampu membayar kuliah dengan hasil kerja kerasnya. Keberadaan yang kurang mampu tidak menyulutkan semangat Nurhasanah untuk kuliah di luar kota sampai sekarang. Dia mengajar privat online Alqurandan Terkadang juga mengajar offline. Ia membayar kuliah dengan gaji dari hasil mengajar, dan tidak sedikit juga untuk disisipkan untuk membayar kos dan makan.

Dia mulai mengajar di tahun 2019 saat Nur semester 3, anak pertama dari tiga bersaudara ini awalnya ditawar mengajar di salah satu SD di Jakarta. Ia bekerja beberapa bulan, setelah Nur Mengajar di SD, ia mulai mencari pekerjaan lainnya untuk membiayai Dia kuliah. Nur bekerja di klinik dan membantu dokter di klinik itu.

Dari Bekerja klinik dan ngajar privat Nur mamapu membayar kuliah, kos-kosan dan makan tiap hari. Terkadang dari ngajar dan bekerja di klinik mendapatkan bonus dari hasil kerja, untuk di sisipkan belanja untuk adiknya yang masih duduk di SMA.

Sosok Nur juga sudah dikenal ramah sejak dia duduk di bangku SMK, Dia Termasuk anak yang rajin dan patuh, dengan termasuk anak rajin, Nur banyak di kenal oleh guru di sekolahnya.

Dia Berkata, “Awalnya saya bingung bagaimana saya mampu untuk kuliah tanpa bantuan dari siapapun. Tetapi dari tekat Insya Allah saya mampu kuliah sampai selesai,” begitu kira-kira yang Nur katakan.

Sampai sekarang ia mampu membayar uang kuliah dari hasil kerja kerasnya dan sekarang dia lagi membuat skripsi untuk sidang akhir kuliahnya. Tidak hanya itu, ia juga membantu membiayai adiknya yang kedua  berkuliah. Saat ini adiknya sedang kuliah di salah satu universitas di Jakarta, dengan bekerja sebagai pengajar Nurhasanah mampu membantu membiayai kehidupan adiknya.

Saat ini Nur sudah balik di Bima dengan tujuan untuk membuat skripsinya yang berkaitan dengan keragaman Bima. Sebagai sampingan, ia juga bekerja lagi di salah satu outlet di Talabiu, untuk membiayai hidup dan kedua adiknya.

“Saya harus mampu bekerja untuk membiayai kuliah dan kedua adik saya yang sedang bersekolah,” ujarnya.

Nurhsanah sekarang sedang menyelesaikan skripsinya untuk mengikuti wisuda tahun ini. Ia bekerja keras demi kuliah dan adik-adiknya. Setalah lulus S1 Ia ingin melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi yaitu S2, Nur bercita-cita menjadi seorang dosen. Setelah lulus S2 nanti Nur ingin mengajar di daerah dia tinggal sebagai Dosen sejarah. Terkadang ia bermimpi “apakah aku akan mampu mencapai kuliah sampai lulus S2. Tapi insha Allah pasti ada jalan keluarnya, ” ujarnya.

Sekarang Nur sedang fokus membiayai adik keduanya bersekolah dan adiknya yang ketiga yang sedang duduk di bangku SMA. (*)

Pos terkait