STKIP Tamsis Gelar Pelatihan Menulis Inspiratif Bersama Penulis dan Duta Baca Nasional

Foto Bersama Ketua STKIP Tamsis, Dr Ibnu Khaldun, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Povinsi NTB, Yayasan Pendidikan Tamsis, Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten Bima, Duta Baca Indonesia, Miss Hijab dan Duta Baca STKIP Tamsis.

Bima, Suaraberadab.com—STKIP Taman Siswa Bima terus menjelma sebagai kampus yang unggul di Kabupaten Bima. Hal ini ditandai dari sejumlah aspek dan capaian positif dalam rentang waktu beberapa tahun terakhir yang cukup menjanjikan. Indikatornya adalah intensitas kegiatan yang tinggi dibalut dengan kehadiran tokoh-tokoh nasional menjadi bukti bahwa kampus Beradab tersebut terus berlari menuju kampus terkemuka di Bima.

Teranyar, kampus STKIP Tamsis menggelar acara spektakuler bertajuk “Pelatihan Penulisan Inspiratif hingga Menerbitkan Buku”. Acara yang berlangsung di Auditorium Sudirman kampus setempat itu dihadiri langsung penulis andal Daniel Mahendra dan Duta Baca Indonesia Gol A Gong. Selain itu turut hadir Kepala Perpustakaan dan Kearsipan NTB, Julmansyah, S.Hut, MAP, Kadis Perpustakaan Kabupaten Bima, Drs. A. Salam Ghani serta turut hadir pula Bunda Literasi NTB, Hj. Niken Zulkieflimansyah via zoom.

Bacaan Lainnya

Selain pelatihan tentang tata cara penulisan, acara yang disiarkan langsung oleh Bima TV Digital tersebut juga diselipkan pengukuhan Duta Baca STKIP Taman Siswa Bima kepada Husnul Khatimah oleh Duta Baca Indonesia Gol A Gong. Sekaligus penyerahan hadiah khusus kepada 17 mahasiswa nominator Duta Baca Tamsis.

Ketua STKIP Taman Siswa Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, MSi menyampaikan beberapa poin capaian kampus di hadapan narasumber yang hadir. Seperti melaksanakan seleksi Duta baca hingga raihan salah satu mahasiswinya yang sukses menjadi Miss Hijab NTB  yang nanti akan mengikuti even nasional.

“Artinya kampus kami bisa bersaing dan terus membangun peradaban. Apalagi momen ini adalah majelis yang menjadi ruh literasi yakni membaca dan menulis. Tamsis menjadi salah satu pelopor untuk menghadirkan tokoh-tokoh dari berbagai disiplin ilmu tingkat nasional. Kami bekerja bersama Gemar Literasi yang sudah bekerja 12 bulan di 9 desa dan 3 kecamatan. Tamsis menjadi satu bagian dalam Literasi menemukan satu model pembelajaran berbasis Tarl dan bahkan salah satu dosen kita menjadi pembicara pada Kampus mengajar 3 secara nasional,” tuturnya.

Untuk mendukung minat baca dan menulis di kampus setempat, STKIP Tamsis sudah lebih dulu mendorong Civitas Akademika setempat. Bahkan pernah menghadirkan penulis Tere Liye pada tahun 2018 lalu.

“Kita datangkan Darwis Tere Liye juga dalam mendukung literasi. Dan banyak mahasiswa kita berangan-angan menjadi penulis apalagi bisa dibukukan oleh penerbit Daniel Mahendra,” ujarnya, disambut tepuk tangan audiens.

Sementara kepala Perpustakaan dan Kearsipan NTB, Julmansyah, S. Hut, MPd dalam sambutannya menyampaikan bahwa tidak mudah membawa duta baca berkeliling di NTB. Menurutnya, STKIP Taman Siswa Bima adalah kampus yang beruntung.

“Tidak banyak institusi yang berkesempatan mendapatkan kunjungan duta baca. Beruntung disini ada rektor yang solid sehingga Duta Baca Indonesia bisa hadir di sini. Tidak semua PT mendapatkan kesempatan seperti ini,” ujarnya.

Kadis juga menyatakan bawah mahasiswa STKIP Tamsis adalah orang-orang terpilih karena bisa berinteraksi langsung dengan penulis handal Gol A Gong yang sudah berhasil menerbitkan 120 buku.

“Semoga dari safari ini akan melahirkan penulis yang hebat. Saya berharap ada dari sini penulis handal dari Bima. Rasio buku di Indonesia 1 berbanding 90. Satu buku berebut oleh 90 orang. Kita punya aksara yang berbeda-beda sejak nenek moyang. Tidak benar kalau bangsa kita minat bacanya rendah. Tapi jumlah buku dan distribusi yang menjadi kendala. Untuk itu kami ingin menggugah mahasiswa untuk menerbitkan buku sehingga jumlah buku kita semakin banyak. Sehingga melahirkan pemimpin hebat ke depan,” imbuhnya.

Sementara Bunda Literasi NTB, Hj Niken Zulkieflimansyah, SE, MSc dalam kata pembukanya memuji kiprah Ketua STKIP Tamsis Dr. Ibnu Khaldun Sudirman yang begitu enerjik dalam menciptakan terobosan di dunia kampus sehingga civitas akademika setempat mampu bersaing di tataran nasional hingga internasional.

“Saya tahu, kiprah dan terobosannya sudah banyak dilakukan dan telah menghasilkan pemuda Bima yang tampil di pentas provinsi dan nasional itu kebanyakan dari Tamsis. Ini berkah dan rezekinya Tamsis karena terpilih sebagai kampus yang dikunjungi,” katanya.

Menurut Hj Niken, ditunjuknya Tamsis sebagai lokasi pelatihan Duta Baca Indonesia bukan tanpa alasan. Ini adalah sebuah upaya berbagai pihak dalam meningkatan kapasitas penggiat literasi Bima. Apalagi Bima memiliki talenta literasi yang luar biasa.

“Mereka secara sukarela bergerak membumikan literasi tanpa pamrih membina masyarakat dan anak kecil untuk mencintai buku dengan berbagai cara dan metode. Nanti kita adakan camb pegiat literasi se Pulau Sumbawa. Sangat baik bila kita kumpul bersama untuk sharing dan meningkatkan kemampuan kita. Ini adalah peluang untuk bersama-sama meningkatkan literasi NTB,” tuturnya.

Diakui, masalah di NTB adalah ketersediaan buku yang kurang memadai. Harapannya, minat baca di Bima terus ditingkatkan menjadi sebuah keterampilan yang hebat. Ketersediaan buku bisa membantu kehausan buku. Apalagi Bima diketahui adalah orang-orang tangguh dan punya semangat tinggi.

“Banyak hal yang mereka bisa ceritakan. Semoga bisa mendapatkan manfaat atas kunjungan ini. Kita semua sama sama bergerak memberikan pencerahan, inspirasi dan rasa gembira kita untuk menyebarkan cinta buku ke masyarakat. Membuat buku itu sebagai sesuatu yang dibutuhkan. Semakin tinggi kedalaman pemahaman kita terhadap sesuatu hal, maka literasi kita terhadap hal tersebut akan semakin baik,” tutupnya.

Pada kegiatan tersebut dilanjutkan dengan pelatihan penulisan inspiratif masing-masing dari Duta Baca Indonesia Gol A Gong dan penulis sekaligus penerbit Epigraf, Daniel Mahendra. Kegiatan itu disambut antusias mahasiswa, dosen serta guru-guru yang tidak ingin melewatkan kesempatan langka tersebut. Hingga di ujung acara penyerahan bingkisan berupa buku-buku eksklusif dari penulisnya langsung lengkap dengan tanda tangan. (Edo)

Pos terkait