Bima, Suaraberadab.com— Program Gemar Literasi yang dinakhodai Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Kependidikan Taman Siswa (STKIP Tamsis) Bima tidak hanya berhenti mendorong kemampuan kognitif pada 25 sekolah model dan sembilan desa sasaran di Kabupaten Bima, namun menjadi lokomotif agar indeks literasi dan numerasi terus meningkat. Salah satunya mereplikasi program untuk sekolah imbas.
Manager Gemar Literasi Kabupaten Bima, Dr Syarifuddin mengatakan, secara umum sebagaimana hasil pengukuran pihaknya khususnya di sekolah model pasca pendampingan, kegiatan belajar siswa seperti pengenalan huruf, kata dan kalimat melalui metode TaRL atau pendekatan berbasis level sangat efektif.
“Itu yang beraitan capaian kami di INOVASI dan bagi kami di (STKIP) Tamsis ini kerja panjang sejak tahun 2016. Kami sudah utus dosen yang konsen di kegiatan literasi ini, yang jadi program unggulanya pemerintah. Kerja sama Pemerintah Kabupaten Bima dengan INOVASI dan ini sudah masuk fase ke-2, satu fase itu tiga tahun,” jelas mantan Kaprodi Matematika STKIP Tamsis ini, Jumat (4/3/2022).
Tidak hanya fokus untuk Kabupaten Bima, Tim Gemar Literasi juga tengah menyiapkan imbas lain agar muncul fasilitator daerah (Fasda) lain.
“Kita pun di perguruan tinggi sudah mempersiapkan pengimbasan untuk Fasda, untuk calon-calon Fasda berikutnya. Dosen dosen yang konsen literasi kita persiapkan. Bahkan kita juga sudah menginisiasi dan bertemu dengan (Dinas) Dikbud Kota, PGRI Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu,” ujar Syarifuddin.
Kendati secara umum indeks literasi di Kabupaten Bima dan berbagai wilayah lain di NTB masih memberi isyarat memerlukan kerja keras, Syarifuddin mengatakan, upaya mendorong indeks tersebut tak hanya berhenti pada capaian Gemar Literasi, namun memerlukan upaya kolaboratif.
“Ini menjadi target pembenahan satu per satu, karena dibutuhkan kerja bersama semua pihak, seluruh elemen, karena yang sedang dikerjakan oleh pemerintah ini belum meluas. Misalnya Gemar Literasi diberi tugas 12 bulan misalnya. Itu hanya untuk sembilan desa 25 sekolah model, belum termasuk imbas. Ini sudah ada rencana pengimbasan. Sudah ada komitmen pemerintah daerah, mulai dari bupati, wakil bupati, kepala dinas sedang intensif berdiskusi dengan Tim Gemar Literasi,” ujar Syarifuddin.
Ditambahkannya, tim Gemar Literasi juga akan mendorong butir-butir turunan dari Peraturan Bupati Bima Nomor 11 Tahun 2019 agar lebih efektif dan lebih cepat dalam mendorong indeks literasi dan numerasi. STKIP Tamsis juga menyambut positif kebijakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mewujudkan sekolah ramah anak dan desa ramah anak.
“Menurut saya dengan ada trend positif atau kebangkitan memperbaiki pendidikan dari tingkat dasar ini, tinggal soal best practice. Kalau sudah ada contoh baik dari satu, itu bisa direplikasi melalui pengimbasan atau perluasan,” pungkasnya. [US]