Mahasiswa PTI Tamsis Terbitkan Aplikasi Pembelajaran Aksara Mbojo

Gambar (dok): Aplikasi pembelajaran karya mahasiswa PTI yang dipamerkan di kegiatan Pameran Media Literasi
Gambar (dok): Aplikasi pembelajaran karya mahasiswa PTI yang dipamerkan di kegiatan Pameran Media Literasi

Bima, Suaraberadab.com – Sebagain besar masyarakat Bima, sepertinya masih awam dengan Aksara Bima. Berupaya membantu kesulitan belajar dan pengenalan huruf yang diwariskan kesultanan Bima tersebut, mahasiswa semester 3 program studi pendidikan teknologi informasi (Prodi PTI) STKIP Taman Siswa Bima, Ridwan menerbitkan aplikasi pembelajaran “Aksara Mbojo”.

 

“Aplikasi ini dibuat dalam rangka penyelesaian tugas akhir matakuliah. Setelah dipikir-pikir, sepertinya bagus untuk membuat aplikasi yang mengangkat tema kebudayaan. Nah, itulah kenapa saya memilih aplikasi Aksara Mbojo,” jelasnya di lingkungan STKIP Tamsis Bima, Senin (31/1/2022).

 

Oleh Ridwan, aplikasi tersebut rencananya akan terus dikembangkan. Untuk mempermudah akses, ia juga berancana untuk menyediakan layanan aplikasi tersebut di aplikasi playstore. “Ingin dikembangkan lagi sih, dengan dinas terkait untuk pembelajaran siswa sekolah dasar dan menengah pertama,” citanya.

 

Menurut mahasiswa kelas 3B itu, pembelajaran dengan menggunakan aplikasi sebagai media pembelajaran sangat menarik. Karena, sambungnya, siswa sangat terbiasa dengan penggunaan smartphone. “Menarik pembelajaran itu juga kita memanfaatkan smartphone, karena anak-anak sekarang terbiasa main HP. Sesulit apapun pembelajarannya, jika dikemas menarik, menurut saya akan sangat mudah dipahami juga,” jelasnya.

 

Kedepannya, kata Ridwan, ia akan terus diperbaharui aplikasi tersebut menyesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. “Keberhasilan ini juga berkat dosen, Ibu Ita Fitriati, S.Kom., MT., dan asistennya Fitri Marwahdiyanti, S.Pd. Untuk ranah aplikasi, ini karya pertama saya. Sebelum saya juga buat web jual beli dengan nama ambata,” tutupnya.

 

Asisten Dosen, Fitri Marwahdiyanti, S.Pd., yang dikonfirmasi media ini mengatakan, sejumlah mahasiswa yang menghasilkan karya yang menarik itu mengambil mata kuliah Bahasa Pemrograman 1 & Praktikum yang diampu oleh Ita Fitriati, S. Kom., M.T dan Nurfitrianingsih, S. Kom., M.M.

 

“Selama perkuliahan mahasiswa merancang & membuat suatu program menggunakan Aplikasi MIT App Inventor yang outputnya berbasis android yang dapat langsung dijalankan di smartphone. Diakhir perkuliahan, mahasiswa diwajibkan membuat suatu project akhir yang sekaligus sebagai nilai UAS mereka. Banyak sekali aplikasi luar biasa yang mereka buat seperti, Aplikasi game Edukasi, Media Pebelajaran, dan lainnya,” paparnya.

 

Apa saja aplikasi yang menonjol?

 

Aplikasi terbaik dari 3 kelas mulai dari kelas 3A sampai 3C, yaitu; pertama, atas nama Ridwan dari kelas 3B yang membuat Aplikasi Aksara Mbojo, yang dapat menjadi media pembelajaran Kebudayaan Bima dengan memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini (Android). Karena banyak Masyarakat Bima yang belum tahu mengenai Aksara Mbojo.

 

Kedua, atas nama Meirizka Hani Putri dari kelas 3C, aplikasi yang dibuat adalah Kalkulator Sederhana yang hanya memiliki empat operasi fungsi matematika, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Namun bukan seperti kalkulator biasa yang angkanya harus kita ketik satu persatu, kalkulator tersebut menggunakan Artificial Intelligence yang merespon pertanyaan. Contohnya jika bertanya “10 dibagi 5” kemudian sistem Artificial Intelligence akan menjawab “Hasilnya adalah 2”.

 

Ketiga, atas nama Nurfaujiah dan Zulkifli dari kelas 3A yang membuat Aplikasi Media Edukasi Kumpulan Doa sehari-hari & Game Edukasi yang ditargetkan untuk siswa SD. Sehingga Aplikasi tersebut dijadikan sebagai alternatif untuk menyampaikan materi yang menarik, sembari bermain game.

 

“Namun untuk saran pengembangan aplikasi yang dibuat ini masih dalam sebuah prototype awal yang dari segi tampilan serta isinya nanti masih bisa dikembangkan lagi. Harapannya aplikasi yang mahasiswa buat ini dapat dikembangkan dengan baik sehingga dapat disosialisasikan lebih awal di lingkup kampus, sekolah, lebih-lebih Aksara Mbojo dapat kita sosialisasikan langsung di Museum Asi Mbojo. Sehingga nantinya dapat digunakan di lingkup yang luas,” tutup Atlit Hapkido NTB ini. (RF)

Pos terkait