Bima, Suaraberadab.com— Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) STKIP Taman Siswa Bima menggelar seminar pendidikan, Senin (10/1/22) pagi. Seminar buang berlangsung di auditorium Sudirman tersebut bertajuk “Optimalisasi Guru Sekolah Dasar dalam Menghadapi Tantangan Global”.
Kegiatan yang diikuti sejumlah mahasiswa PGSD tersebut dipandu oleh dua narasumber Mariamah MPd dan Ruslin, MPd yang merupakan dosen setempat.
Ketua HMPS PGSD Nurul Qalbi menyampaikan, tema yang diangkat merupakan upaya agar guru SD dan calon guru SD lebih profesional dan kreatif dalam mengajar sesuai perkembangan zaman.
“Sehingga nanti mampu mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena ini tujuan mulia. Kami berharap seluruh guru dan calon guru agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik di era moderen dan teknologi saat ini. Guru cerdas, bijak dan profesional adalah mereka yang mampu memberikan pendidikan yang inovatif sesuai perkembangan zaman,” tuturnya.
Ketua BEM REMA, Kusmadin salam sambutannya menyampaikan, kegiatan tersebut sangat positif dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa sebagai agen. Bicara pendidikan kata dia, tidak terlepas dari proses membawa manusia menjadi benar-benar manusia.
“Pendidikan adalah proses untuk melanjutkan estafet kepemimpinan. Fenomena perkelahian antar siswa serta siswa dengan guru, ini menjadi ironi. Nah dengan kegiatan ini kita bisa lebih mempertajam profesionalitas. Karena untuk me jadi guru harus menguasai empat aspek mulai pedagogi hingga sosial,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Prodi PGSD sekaligus mewakili Ketua STKIP Tamsis, Ady Irawan SH MH menyampaikan, kampus setempat memiliki banyak pemuda yang visioner dan sangat berpotensi membangun bangsa. Semangat muda yang memiliki peradaban menurutnya sangat bagus untuk kemajuan bangsa.
“Topik ini sangat menarik karena pendidikan kedepan tentu tidak bisa kita menafikan perkembangan teknologi. Peranan manusia bahkan sudah banyak diganti robot. Dari sekian banyak profesi itu, hanya guru yang tidak tergantikan,” ujarnya.
Ady menambahkan, profesionalitas, kemampuan pribadi dan sosial itu memang penting bagi seorang guru. Namun yang lebih penting adalah dari segi pendekatan nilai spiritual.
“Ini yang tidak bisa digantikan. Apalagi tahun 2045 targetnya Indonesia masuk 5 besar negara pendidikan. Ini yang terus kita genjot dalam meningkatkan SDM guru yang siap bersaing dan melek teknologi,” pungkasnya. [Edo]