Jadi Kampus Rujukan Literasi, Pemkab Probolinggo Sambangi STKIP Taman Siswa Bima

Bima, Suaraberadab.com –Usaha tidak menghianati hasil, itulah ungkapan yang tepat untuk upaya dari STKIP Taman Siswa Bima dalam pengembangan literasi. Digalakkan sejak beberapa tahun yang lalu, perguruan tinggi berjuluk Kampus Merah itu sukses menjadi kampus rujukan literasi di NTB. Kesuksesan yang merupakan buah dari kemitraan strategis antara Inovasi, Pemkab Bima dan Kampus Merah; Gerakan Masyarakat Sadar (Gemar) Literasi. Hal tersebutlah yang “mengundang aroma” pengundang Pemkab Probolinggo bertandang ke STKIP Taman Siswa Bima.

Bertempat di ruang beradab kampus setempat, 16/12/2022, rombongan dari Pemkab Probolinggo disambut oleh Ketua STKIP Taman Siswa Bima dan sejumlah tim Gemar Literasi. Pada kesempatan tersebut, Kadis pendidikan dan kebudayaan (Kadis Dikdaya) Probolinggo, Dr. Fathur Razi, M.Phil., mengaku senang mendapat kesempatan untuk hadir di STKIP Taman Siswa Bima.

Kedatangan rombongan Pemkab Probolinggo tersebut diharapkan dapat menerima sharing terkait upaya peningkatan literasi. Pasalnya, penguatan literasi yang dilakukan oleh STKIP Taman Siswa Bima, Pemkab Bima dan Inovasi dinilai berhasil. Bahkan telah diimbaskan ke seluruh sekolah dasar yang ada di Kabupaten Bima.

“Semoga (program penguatan literasi) bisa diterapkan di tempat kami. Jujur lami masih berada di urutan 35 dan 48 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Harapannya pada tahun 2023, kinerja utama dapat diraih. Terutama terkait penguatan literasi. Program pendidikan dapat diampu oleh beberapa OPD,” katanya seraya menambahkan keinginannya agar STKIP Taman Siswa Bima bisa melakukan kunjungan balasan.

“Bupati Bima juga akan berkunjung ke Probolinggo. Kami berharap STKIP Taman Siswa Bima bersama Pemkab Bima untuk hadir di Probolinggo,” harapnya.

Sementara itu, ketua STKIP Taman Siswa Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si., mengaku senang dengan kehadiran rombongan Pemkab Probolinggo. Menirutnya, Inovasi lah mempertemukan sejumlah gagasan.

“Hasil kunjungan australia, kolaborasi menjadi kunci. Bahkan untuk melakukan penguatan literasi, pihak sana (Australia, red) berkolaborasi dengan 1000 sekolah dan lembaga untuk PPG. Dan, hanya STKIP Taman Siswa Bima yang sekolah tinggi yang diberi kepercayaan ke Australia,” jelasnya.

Ia menambahkan, kebijakan yang kuat harus berbasis pengetahuan dan riset. Sehingga mampu menjadi rujukan yang kuat agar mencapai hasil yang berkelanjutan. “Di (Kabupaten) Bima, melalui Gemar Literasi sudah menjadi rujukan untuk NTB. 418 sekolah telah diimbaskan untuk TaRL,” tutupnya. (RF)

Pos terkait