Bima, Suaraberadab.com – STKIP Taman Siswa Bima terus menambah prestasi di bidang olahraga. Kali ini ditorehkan Santi, mahasiswi semester lima Prodi Penjaskesrek STKIP Taman Siswa Bima. Perempuan tinggi jangkung tersebut sukses membawa pulang juara tiga Kejuaraan Daerah (Kejurda) MMA se NTB.
Santi harus puas meraih juara tiga setelah kalah di semifinal dari Undikma. Ia juga berhasil mencatatkan rekor dua kali menang dan hanya satu kali kalah pada ajang tersebut. Progres yang diraih Santi cukup baik, mengingat MMA adalah cabang baru di dunia karate.
“Ini Kejurda pertama saya di MMA. Alhamdulillah dapat juara tiga. Sebelum ini saya selalu mengikuti kejuaraan Muaythai dan selalu meraih juara satu,” bebernya.
Kejurda tersebut berlangsung di GOR Turide Mataram pada tanggal 8 sampai 9 Januari 2022 lalu. Peserta yang ikut ambil bagian sebanyak 108 se NTB. Pada Kejurda ini, Santi mewakili Kabupaten Bima.
“Saya persiapannya hanya satu bulan untuk kejuaraan ini. Kita ikut pelatihan di Basecame, yang sama-sama dari Bima ada 12 orang dan satu orang masuk final,” terangnya.
Diakui MMA merupakan olahraga baru baginya. Tentu sangat berbeda dengan olahraga Muaythai yang selama ini sudah ia geluti.
“Kan MMA hanya kuncian dan Muaythai adalah bantingan. Saya pengen aja belajar bela diri.
Udah lima tahun saya bergabung dengan Muaythai,” katanya.
Ketua Prodi PJKR Suherman, SH, MH menyampaikan, ini adalah komitmen PJKR untuk terus memberdayakan mahasiswa menjadi atlit andal. Sehingga STKIP Taman Siswa Bima tidak hanya sekadar mencetak guru olahraga, tapi juga mengembangkan bakat dan kemampuan mahasiswa di bidang olahraga.
“Melalui even olahraga ini menjadi sarana nomor satu untuk mensosialisasikan kampus. Momen mereka meraih juara mengindikasikan Prodi kami tidak saja berfokus pada akademik tapi prestasi di bidang olahraga,” tuturnya.
Tidak main main, sambung dia, mahasiswa se tempat kategori juaranya bukan di kelas kabupaten tapi sudah go internasional.
“Dengan keterbatasan ekonomi, Santi ini mampu berjuang meretas kariernya untuk meraih prestasi yang bagus. Sudah banyak prestasinya di bidang Muaythai. Mudah-mudahan bisa membuka mata pemerintah untuk membantunya,” do’anya.
Sementara Dosen PJKR, Rusdin, MPd yang kerap mendampingi Santi mengaku pihaknya sudah menyiapkannya selama dua tahun. Ia tahu betul prospek dan bakat Santi di bidang bela diri.
“Dulunya Santi ini jago main catur. Tapi dia juga bagus dalam hal bela diri. Makanya kita coba masukan di Muaythai. Sudah sering dia meraih juara satu di Muaythai. Ini MMA cabang olahraga baru yang dia ikuti. Dia kerap latihan di kampus bersama yang lain,” pungkasnya. (Edo*)