Bima, Suaraberadab – Bimbingan Iman dan Taqwa (Bimtaq) merupakan salah satu program unggulan yang dilahir dari budaya iklim dzikir 2015 lalu. Penguatan karakter mahasiswa baru itu terbentuk utuh ketika STKIP Taman Siswa Bima (Tamsis) mendapatkan hibah general education (pendidikan karakter).
“Bimtaq ini lahir dari program unggulan iklim dzikir yang dimulai sejak 2015 lalu di perkuat menemukan pola saat mendapatkan hibah general education (pendidikan karakter). Bimtaq kelima ini juga mengalami pembaharuan. Berbeda dengan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya yang menggunakan pendekatan ceramah, tahun ini lebih kolaboratif baik antar peserta mampun dengan pembina,” ungkap Ketua STKIP Tamsis Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si., diharapkan peserta Bimtaq di Auditorium Sudirman, Rabu (6/9/2023).
Di hari kedua Bimtaq Beradab, lulusan Universitas Indonesia itu memberikan motivasi kepada mahasiswa baru yang nantinya akan mengikuti acara PKKMB. Bahwa, peserta Bimtaq Beradab patut untuk berbangga telah memilih Tamsis sebagai tempat belajar. “Karena di STKIP Taman Siswa Bima memiliki pembeda dalam menciptakan kegiatan yang berbasis asas religius keislaman yang kuat sebelum kegiatan PKKMB yang akan kita lalui nantinya,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan itu bukan sekedar kegiatan seremonial dan tidak hanya sebagai penggungur kewajiban semata. Dua hari kegiatan pembinaan iman dan taqwa bagi mahasiswa baru merupakan pengantar yang menjadi gambaran bahwa selama menduduki bangku perkuliahan di STKIP Taman Siswa, segala bentuk kegiatan yang terselenggara di Kampus tercinta akan selalu bernafaskan islami. Oleh karena itu, melalui kegiatan Bimtaq Beradab, karakter yang ingin dibangun yaitu kuatnya pemahaman akan Islam.
“Hal ini sejalan dengan penghargaan yang diberi oleh Kemenristekdikti yang diberikan 5 tahun secara berturut-turut yaitu penghargaan hibah pendidikan karakter. Sehingga menjadi tanggung jawab moril bagi kita semua yang merupakan Keluarga Besar STKIP Taman Siswa Bima dalam merawat kegiatan-kegiatan positif seperti ini,” sampainya.
Di lokasi yang berbeda, Kampus 2, ketua mengingatkan hal yang sama kepada peserta. Penekanan untuk membangun kesadaran diri juga disampaikan. “Kita harus sadar, bahwa yang manusia dan semesta adalah obyek riset yang tak pernah usai. Karenannya, kita harus terus membangun kesadaran diri dengan menyesuaikan diri dengan perkembangan pengetahuan dan juga tetap bernafaskan keislaman,” ungkap Dr. Ibnu (sapaan).
Sebelumnya, Dewan Pembina, Hj. Suharni, S.Pd., dalam sambutannya mengucapkan terimakasih dan berbangga karena peserta telah mendaftarkan diri di Tamsis. Hj. Suharni, juga sedikit mengulas bagaimana dirinya bersama mendiang Drs. Sudirman Ismail, M.Si., dalam merintis Kampus Merah dari 0 hingga sekarang.
“Karena itu, melihat ratusan calon mahasiswa saat ini yang menurut penuturan panitia banyak yang memiliki potensi baik Hafidz/hafidzah, maupun qori-qoriah Alquran membuat saya haru dan bangga. Saya berpesan untuk bersungguh-sungguh dalam proses perkuliahan selagi masih muda,” sampainya.
Berbeda dari tahun sebelumnya, setelah dibina dan didampingi oleh masing-masing dosen pendamping, Maba akan di uji tingkat pemahamannya akan materi-materi yang telah disampaikan melalui lomba cerdas cermat per-kelompok. Lomba dilakukan sebanyak 3 kali putaran. Hal yang sama juga dilakukan di Kampus 2.
Untuk diketahui, STKIP Taman Siswa Bima (Tamsis) sangat erat memegang empat kata kunci; Beradab, Imtaq, Iptek, dan Kewirausahaan. Keempat pilar inilah yang menjadi penyangga berdirinya STKIP Tamsis Bima setidaknya sampai 2045. Hal tersebut terlihat dari kegiatan Bimbingan Iman dan Taqwa (Bimtaq) yang digelar 5-6/9/2023 yang diwarnai khataman massal. Kegiatan yang dinisiasi sejak tahun 2019 merupakan rutinitas Tamsis dalam menanamkan visi Beradab pada mahasiswa baru. Acara tersebut dihadiri sekitar 589 mahasiswa ini berlangsung di dua lokasi, yaitu Kampus Induk dan Kampus 2. (Tim)