Bima, Suaraberadab.com – STKIP Taman Siswa Bima (Tamsis) selalu menggunakan cara yang tidak umum. Di saat kampus lain ramai menggunakan konsep one day service untuk menjaring mahasiswa baru. Tamsis menggunakan pendekatan baku yang kualitasnya sudah valid.
Model tes ini penting, agar Tamsis tetap bisa menjaga kualitasnya. “Walaupun kita sedang bersaing dengan banyak kampus lain, jangan sampai kita menurunkan kualitas penjaringan mahasiswa baru.” Ucap ketua STKIP Taman Siswa Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si pada rapat pemantapan tim pewawancara.
Sabtu, 03 Juni 2023 Tamsis mengadakan tes gelombang 1 untuk calon mahasiswa baru (camaba). Tes camaba dikonsentrasikan di dua tempat, kampus induk dan kampus kota. Jenis tes yang dilakukan yaitu tes CBT (computer based test), wawancara, dan tes kebugaran (khusus untuk camaba PJKR).
Pada CBT, camaba mengerjakan tes sebanyak 50 soal. Soal tes sudah disesuaikan dengan peraturan menteri nomor 48. Soal pada tes CBT bertujuan untuk mengukur kemampuan literasi.
“Menurut Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2022, disebutkan bahwa UTBK tahun 2023 tidak lagi menggunakan tes mata pelajaran.” Ujar Wakil Ketua bidang akademik, Dr. Syarifudin, S.Si., M.Pd.
“Oleh Sebab itu, Saya sebagai wakama merujuk aturan itu untuk mengembangkan Soal yang terdiri dari 7 model Soal. Literasi dalam bahasa Indonesia dan Inggris, pemahaman baca dan tulis, penalaran matematika, literasi dan pengetahuan umum, serta pengetahuan kuantitatif.” Lanjutnya.
Pada tes wawancara, tiap pewawancara diminta untuk menggali kemampuan yang ada pada setiap camaba. Selain itu, pewawancara juga dapat menilai kemampuan komunikasi dan karakter dari camaba.
Khusus tes kebugaran, tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebugaran camaba PJKR. Tes ini langsung didesain oleh beberapa dosen lulusan S3 dari beberapa kampus di Jawa.
Hasil dari tes CBT, wawancara, dan kebugaran akan dianalisis lebih lanjut oleh tim LPMI (Lembaga Penjamin Mutu) dari Tamsis. Hasil dari analisis itu digunakan untuk memetakan potensi, konsep, dan penerapan pembelajaran. Selain itu juga digunakan sebagai bahan pertimbangan keputusan yang akan dibuat secara lembaga. (RjA)