Bima, Suaraberadab.com – Tahun 1966, pada HUT RI yang ke-21, Presiden Soekarno menyampaikan pidato terakhirnya yang bertajuk “Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah”. Pidato itu belakangan lebih dikenal dengan istilah “Jasmerah”. Prodi Pendidikan Bahasa Inggris mencoba menapaktilasi jejak historis tersebut di SMP Negeri 2 Woha dengan melakukan program Pengabdian Masyarakat. Tim Dosen Prodi Bahasa Inggris yang dikomandoi langsung oleh Ketua Prodi, Ramli, M.Pd turun melakukan diseminasi metode mengajar pada guru-guru Bahasa Inggris di sekolah tersebut.
Program pengabdian yang disambut hangat dan antusias oleh Kepala Sekolah dan guru-guru tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 28 Januari 2023. Kepala SMP N 2 Woha, Muslim, S.Pd menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas program yang dilakukan oleh dosen-dosen Prodi Bahasa Inggris tersebut.
“Kami sangat berterima kasih dan membuka pintu selebar-lebarnya bagi STKIP Taman Siswa Bima untuk bersinergi dengan kami. Seperti yang diketahui, SMP N 2 Woha ini adalah lokasi pertama STKIP Taman Siswa Bima dulu sebelum memiliki gedung sendiri. Jadi, secara historis, ada ikatan emosional dan sejarah antara kami dengan Tamsis” ungkapnya.
STKIP Taman Siswa Bima mulai dirintis Allahuyarham H. Sudirman Ismail tahun 2007. Pada masa perintisan yang penuh perjuangan itu, SMP N 2 Woha menjadi lokasi awal aktifitas perkuliahan Tamsis. Dan sejarah itu akan terus dikenang, tidak ditinggalkan di belakang. Itulah Jasmerah, makna lain program pengabdian dosen Prodi Bahasa Inggris yang baru saja selesai dilaksanakan tersebut.
Ketua LPPM STKIP Taman Siswa Bima, Zulharman, M.Ling berharap bahwa pengabdian Prodi Bahasa Inggris tersebut sebagai pembuka bagi lahirnya program-program dan kerjasama lainnya antara SMP N 2 Woha dengan Tamsis, termasuk pada penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Saat sekarang ini sedang banyak program-program Merdeka Belajar, Sekolah Penggerak, dan lain-lain. Harapannya semoga ini bukan yang pertama dan terakhir. Ke depan aka nada banyak program yang bisa disinergikan antara Tamsis dengan sekolah, termasuk SMP N 2 Woha ini” tutur pria jangkung tersebut.
Sementara itu, Ketua Prodi Bahasa Inggris menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan SMP N 2 Woha menerima program pengabdian dari Program Studi yang digawanginya. Lelaki berkulit eksotik yang masyhur dipanggil “Sir Leo” tersebut berharap materi atau metode mengajar yang disampaikan pada program pengabdian tersebut dapat diaplikasikan oleh guru-guru Bahasa Inggris dalam mengajar di kelas khususnya mengajar keterampilan menulis (writing skill).
“Hopefully, this program will be beneficial for the English teachers here, especially in teaching writing. This program will be the beginning of other collaboration in the near future between Tamsis and SMP N 2 Woha. Kami berharap program ini bermanfaat bagi semua guru bahasa Inggris di sini dan berharap program ini menjadi pembuka bagi kolaborasi-kolaborasi lainnya di masa yang akan datang” tambahnya.
Selain itu, jebolan Universitas Negeri Makassar itu juga berharap agar tim dosen Prodi Bahasa Inggris semakin solid sehingga program pengabdian masyarakat maupun program-program Tri Dharma Perguruan Tinggi lainnya di Prodinya bisa terlaksana dengan baik dan tuntas.
Program pengabdian dosen Prodi Bahasa Inggris STKIP Taman Siswa tersebut diikuti oleh 10 orang tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa serta semua guru bahasa Inggris yang ada di SMP N 2 Woha. Program pengabdian dengan tajuk “Diseminasi Metode Mengajar Writing DOWMR Bagi Guru Bahasa Inggris Sekolah Penggerak SMP N 2 Woha” tersebut berjalan lancar dan diikuti dengan antusias oleh semua peserta. (SH*)