Kota Bima, suaraberadab.com – “Pendidikan adalah tiket ke masa depan. Hari esok dimiliki oleh orang-orang yang mempersiapkan dirinya sejak hari ini” – Malcolm X
Seperti yang diucapkan oleh Malcom X, pendidikan dan mempersiapkan diri untuk masa depan adalah hal penting. STKIP Taman Siswa kampus dua mengimplementasikan hal itu dengan mengadakan tiga program kursus untuk mahasiswa sejak tahun 2020.
Program kursus itu adalah program tahsin, komputer, dan bahasa Inggris. Tiga program ini adalah bagian dari program layanan perpustakaan dan laboratorium komputer.
Program tahsin adalah program yang ditujukan untuk memperbaiki bacaan Quran. “Memperbaiki bacaan Quran, motivasi keagamaan, terutama keutamaan membaca Quran.” Ucap Pak Fakhri Husaini, M.Pd. sebagai ketua layanan perpustakaan dan laboratorium komputer.
“Program komputer bertujuan untuk mempermudah mahasiswa dalam berselancar di internet dan mengerjakan tugas.” Sambungnya.
Terakhir untuk program bahasa Inggris, pria yang juga mengajarkan bahasa Inggris mengatakan ada banyak hal yang menjadi tujuannya.
“Programnya dimulai karena banyak alasan, karena ingin membagi ilmu, ingin mengenalkan bahasa Inggris, khususnya dalam bidang pendidikan. Minimal orang bisa beradaptasi, jika sudah ada dasar bahasa Inggris. Selain itu, informasi tentang perkembangan dunia bisa lebih mudah diperoleh melalui bahasa Inggris.” Ungkap pria dengan badan tegap itu.
Semua program kursus dilakukan di perpustakaan dan laboratorium komputer. “Untuk program Tahsin dilakukan di laboratorium komputer hari Jumat dibagi dalam tiga kelas. Kelas pertama jam 10.00-11.30, kelas kedua dan ketiga setelah solat Jumat.” Ucapnya.
“Program komputer dilakukan dihari Selasa, dibagi dalam tiga kelas, dari pukul 11-15.00. Adapun program bahasa Inggris diadakan selama tiga hari, yaitu Senin, Rabu, dan Jumat jam 13.00. hal itu dikarenakan jadwal tiap kelas yang berbeda.” Ucapnya saat menjelaskan tentang jadwal masing-masing program kursus.
Sejak 2020, tiga program itu telah menghasilkan 55 alumni. “Mahasiswa yang sudah lulus pada program tahsin adalah 20 orang, program komputer 20 orang, dan program bahasa Inggris 15 orang.” Ucapnya saat ditanya tentang jumlah lulusan tiga program itu.
Minimnya jumlah alumni program berkaitan dengan motivasi mahasiswa. “Program ini terkendala dengan kurangnya motivasi mahasiswa, sistem kurus, dan tenaga pengajar yang profesional.” Jelas pria dengan rompi Tamsis merah itu.
Tiga program ini sangat bagus untuk dikembangkan dengan sistem dan tenaga pengajar yang lebih profesional. “Tiga program jika dilakukan dengan serius akan menjadi program yang bagus. Hanya saja butuh perencanaan yang lebih baik dan tenaga yang lebih profesional.” Ucapnya saat melihat potensi tiga program tersebut.
Program kursus ini sangat baik diteruskan dan dikembangkan. “Harapannya program ini bisa terus ada dengan peserta yang lebih banyak. Akan sangat bagus jika diprogram langsung oleh kampus. Tenaga pengajar yang lebih profesional. Mahasiswa diberikan penghargaan dalam bentuk sertifikat agar menjadi bekal portofolio ketika lulus nanti.” Ucapnya saat ditanya tentang harapan terkait tiga program kursus itu. (RjA*)