Kota Bima, Suaraberadab.com – Sulistiawati, mahasiswa PJKR semester satu STKIP Taman Siswa Bima mendapatkan medali emas di ajang internasional.
Ajang internasional itu bernama IFG Labuan Bajo Marathon 2022. Ajang itu adalah lomba lari marathon paling menantang dan berskala besar yang pertama kali diselenggarakan di Labuan Bajo, NTT.
Acara yang digelar pada bulan Oktober itu dihadiri oleh 1.200 pelari. Salah satu dari ribuan pelari itu adalah Sulistiawati, dan berhasil meraih medali emas.
Sulistiawati adalah anak dari seorang guru olahraga di SMP 8 Kota Bima. Anak pertama dari tiga bersaudara itu tinggal bersama Bapaknya di Kendo, Nggaro Nangga Kota Bima.
Wanita tangguh yang bercita-cita ingin mewakili Indonesia di ajang SEA games itu memiliki segudang prestasi.
Sudah 18 medali yang ia bawa pulang. “Hingga saat ini, total medali saya sudah banyak,” ucapnya “Saya punya dua medali emas, 15 perak, dan baru satu perunggu.” Lanjutnya sambil melihat koleksi medali di gawainya.
Perjalanan olahraganya ia mulai sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). “Saya pernah juara senam artistik waktu SD kelas enam.” Ucapnya saat mengingat lomba pertama yang pernah ia ikuti.
Sulistiawati mulai berlatih untuk jadi atlet lari sejak di bangku sekolah menengah pertama (SMP). “Saya mulai latihan lari sejak kelas satu SMP.” Ucapnya. “Saya dilatih oleh Bapak saya, dan pelatih saya.” Lanjutnya.
Selain lari dan senam Sulistiawati juga pernah mencoba olahraga lain. “Saya pernah ikut lomba sepak takraw sepulau Sumbawa.” Ungkapnya. ” Saat itu saya juara tiga dan jura tiganya dua kali.” Lanjutnya. “Saya juga pernah ikut lomba panjat tebing, tapi tidak saya teruskan.” Ungkap wanita lulusan SMAN 4 Kota Bima itu.
Sosok Bapak sangat berharga untuk Sulistiawati. Menurut Sulistiawati, hal yang paling membanggakan dirinya adalah saat ia dapat membahagiakan Bapaknya.
“Pengalaman terbaik saya adalah ketika saya bisa bahagiain Bapak.” Pungkasnya. “Saya bisa sampai di posisi ini karena dukungan dari Bapak.” Tambahnya menegaskan pentingnya sosok Bapak untuk Sulistiawati
Cita-citanya sangat sederhana yaitu untuk jadi guru dan menjaga Bapaknya. “Saya kepengen jadi guru, untuk jagain Bapak.” Jelasnya ketika ditanya mengapa memilih disiplin ilmu PJKR.
Ya, cita-cita sederhana itulah yang memotivasi Sulis untuk mendapatkan medali emas dan menghadiahkannya kepada Bapak. (Kontributor: RjA*)