Kota Bima, Suaraberadab.com – Dr. Imran S.Ag., M.H. wakil ketua pengadilan agama (PA) Selong, Lombok Timur Nusa Tenggara Barat menyampaikan kuliah tamu. Kuliah tamu berlangsung di aula kampus dua STKIP Taman Siswa Bima, Kamis (13/10/2022).
Kuliah tamu yang dihadiri oleh puluhan mahasiswa itu, diawali dengan pengantar dari ketua STKIP Taman Siswa Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si.
Dalam pengantarnya, pria lulusan Universitas Indonesia itu menekan tentang pentingnya mengaitkan disiplin ilmu. “Ilmu itu harus saling berkaitan. Ilmu hukum, harus dikaitkan dengan ilmu lainnya. Ilmu bahasa, ilmu sosial, dan ilmu kesehatan,” Ujar pria dengan kemeja tenun merahnya itu.
Usai pengantar, wakil ketua PA Selong kelahiran Sape itu mengawali kuliah dengan menekankan tentang pentingnya konsep ketuhanan sebagai sila pertama. Salah satunya adalah tentang takdir.
Kita tidak tahu rencana Allah itu lebih indah. “Orang-orang yang sekolah di luar Bima dengan perguruan tinggi hebat itu tidak menjamin kesuksesan. Bisa jadi kalian yang kuliah di sini adalah jalan kesuksesan kalian,” uarnya dengan semangat dihadapan para mahasiswa.
Untuk menjemput takdir itu harus disertai dengan persiapan dan ada prosesnya. “Semua itu harus ada roadmapnya. Dari sekarang harus ada rencana. Jangan tidak direncanakan,” lanjutnya.
Proses itu harus berdasarkan tujuan. Tujuannya adalah cita-cita yang besar. “Jangan pelit untuk bercita-cita. Cita-cita itu gratis. Tapi cita-cita itu harus dibarengi dengan kerja keras,” ungkap pria yang menjabat sebagai wakil ketua PA di Selong itu.
“Cita-cita saya dulu hanya dua. Kalo tidak jadi hakim, ya jadi profesor. Tapi Alhamdulillah, Allah mengabulkan dua sekaligus. Sekarang, saya jadi hakim dan sekaligus jadi dosen.” Ujarnya saat membagikan kisah hidupnya di hadapan mahasiswa.
Semua itu ada kuncinya. Salah satu kunci untuk menggapainya adalah buku. “Kuncinya satu. Harus lewat jendela. Lewat jendela kalian bisa melihat semua isi dunia. Jendela itu adalah buku.” Ungkapnya.
Teknologi juga harus dimanfaatkan dalam proses itu. “Manfaatkan teknologi. Sekarang dunia sudah canggih. Kalian bisa membaca melalui google dan HP.” Lanjutnya.
Setiap hal yang akan kita putuskan. Putuskan dengan baik. “Untuk memutuskan perkara
MA harus dalam kondisi tidak dipengaruhi oleh hal lain. Hal ini juga berkaitan dengan cara kalian dalam menentukan pilihan hidup.” Ungkapnya saat mengaitkan kegiatannya dengan kehidupan sehari-hari.
Kuliah tamu ditutup dengan sesi tanya jawab. Mahasiswa terlihat antusias dalam bertanya dan hal itu membuat narasumber semangat ketika menjawab pertanyaan.
(Kontributor: RjA)