Bima, Suaraberadab.com – Kegiatan pengabdian yang berawal dari “keprihatinan” terhadap kondisi dan kualitas pembelajaran di SD Inpres Lewidewa, tim PKM STKIP Taman Siswa Bima menggelar Workshop. Langkah tersebut berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara tim dengan kepala sekolah setempat, Tasman, S. Pd. Ia menyatakan, bahwa kualitas pembelajaran di SD yang dipimpinnya masih belum maksimal.
“Permasalahan utamanya adalah penerapan metode, model serta media pembelajaran yang belum bervariasi. Guru-guru di SD tersebut masih menerapkan metode, model serta media yang bersifat klasikal saat proses pembelajaran. Inovasi penggunaan metode, model serta media masih jarang digunakan, jikapun ada hanya beberapa guru saja yang terapkan itupun tidak maksimal karena kondisi sarana dan prasarana yang kurang mendukung. Hal inilah yang mendasari tim kami untuk melaksanakan kegiatan pengabdian ini,” ungkap Ketua Tim yang lolos Hibah PKMS dari Kemedikbudristek, Arif Rahman Hakim, M.Si., pada media ini di lingkungan kerjanya, Jumat (12/8/2022).
Dijelaskannya, kegiatan yang digerakkan ia dan timnya tersebut merupakan Workshop Pembuatan Media Audio Visual Berbasis Project Based Learning (PjBL) yang dilaksanakan di SD Inpres Lewidewa yang beralamat di Jl. Lintas Bajo, Desa Lewintana Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. Semua guru yang terdapat di sekolah tersebut terlibat sebagai peserta kegiatan.
“Kegiatan ini dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan. Yaitu, pertemuan pertama, kegiatan Focus Group Discussion (FGD, red) tentang Penerapan Model Project Based Learning dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 03 Agustus 2022 pagi dengan Pemateri Hairunisa, M.Pd,” paparnya.

Tujuan dari kegiatan ini, sambung pria yang akrab disapa Arif itu, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru terkait konsep dan sintaks dari model PjBL. Hasil dari kegiatan tersebut adalah peserta diminta untuk menentukan salah satu materi pembelajaran sesuai matapelajaran yang diampu yang dapat diterapkan dengan menggunakan model PjBL. Nantinya akan digunakan pada kegiatan berikutnya.
“Kegiatan kedua adalah workshop Pembuatan Media Audio Visual Berbasis PjBL. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 06 Agustus 2022 pukul 08.30 – 12.00 WITA dengan Pemateri Muh. Rijalul Akbar, M. Pd. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam membuat membuat media audio visual berbasi PjBL agar nantinya bisa diterapkan dalam proses pembelajaran,” papar Arif.
Ia menilai, legiatan pengabdian tersebut berjalan lancar tanpa ada kendala yang begitu berarti. Kegiatan itu juga disambut baik oleh kepala sekolah dan guru-guru sekolah setempat. Antusias guru-guru dalam mengikuti kegiatan terlihat saat kegiatan FGD dilaksanakan sampai pada kegiatan workshop. Banyak hal yang bisa didiskusikan oleh guru dari konsep penerapan PjBL.
“Sintaks maupun produk dari PjBL itu sendiri. Saat kegiatan workshop pembuatan media pun mereka tak kalah antusiasnya, karena bagi sebagian dari mereka ini merupakan hal baru yang pernah mereka dapat apalagi dapat mempraktekkannya secara langsung (membuat media). Mereka berharap agar kegiatan serupa akan tetap ada untuk kedepannya agar pengetahuan dan keterampilan mereka dalam menerapkan metode, model dan media pembelajaran yang inovatif semakin meningkat,” jelasnya.
Di akhir kegiatan, pihaknya memberikan target yang harus dicapai oleh peserta yaitu minimal pengetahuan dan keterampilan guru dalam menerapkan model PjBL dan membuat media audio visual berbasis PjBL semakin meningkat. Untuk mencapai target tersebut, Ia dan rekannya berjanji akan menghibahkan satu unit LCD kepada sekolah untuk menunjang keberlangsungan kegiatan pengabdian tersebut.
“Karena kami tidak ingin kegiatan pengabdian yang telah kami lakukan berakhir sampai disini saja. Harapan kami, dengan adanya LCD ini, media yang telah guru-guru buat saat kegiatan wokshop bisa diterapkan pada saat proses pembelajaran. Berdasarkan penuturan Kepala Sekolah dan guru-guru disana, salah satu kendala mereka tidak menerapkan media audio visual dalam pembelajaran adalah tidak adanya LCD sebagai sarana pendukung. Oleh karena itu, pemberian LCD ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi guru untuk lebih kreatif lagi dalam menerapkan metode maupun model pembelajaran serta membuat media pembelajaran yang lebih bervariasi sehingga tujuan dari kegiatan ini bisa tercapai. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari kegiatan pengabdian ini, kami selaku tim akan melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala sebagai tindak lanjut dari kegiatan,” ulas Arif.
Di akhir warancara, ia menyampaikan rasa terimakasihnya pada sejumlah pihak yang telah membantu dan mensuport. Diantaranya, Ketua STKIP Taman Siswa Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, M. Si., yang dengan slogannya Terus berbagi, Tulus mengabdi, Raih ridho ilahi yang dirasa selalu memberi motivasi. “Kemendikbudristek yang telah medukung kami dari segi finansial dan tentunya pihak sekolah SD Inpres Lewidewa yang telah memberikan kami kesempatan untuk mengabdi di sekolah. Kami tim pelaksana mengucapkan terimakasih banyak atas dukungannya, semoga masih diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan pengabdian lainnya di lain kesempatan,” tutupnya. (RF)