Setelah Intervensi INOVASI dan Tim Gemar Literasi, Bupati Bima yakin IPM akan Meningkat

Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri dan Ketua STKIP Tamsis Bima, Dr Ibnu Khaldun Sudirman M.Si saat Menghadiri Seminar Nasiona dan Lokakarya di Auditorium Sudirman.

Bima, Suaraberadab.com— Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri (IDP) menyampaikan apresiasi atas berbagai upaya program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (Innovation for Indonesia’s School Children Australia Indonesia Partnership/ INOVASI) dalam membenahi kualitas pendidikan di Kabupaten Bima khususnya dalam upaya mendorong pendidikan inklusif.

IDP juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim yang terlibat, termasuk tenaga pendidik dan kependidikan, tim Gerakan Masyarakat (Gemar) Literasi, STKIP Taman Siswa Bima dan pemangku kepentingan (stake holder) lain.

Bacaan Lainnya

“Berbangga sekali bisa hadir di hadapan Bapak-Ibu yang aktif dalam kegiatan literasi di Kabupaten Bima. Bapak-Ibu, tentunya pendidikan sangat kita dukung untuk meningkatkan IPM (indeks pembangunan manusia). Kegiatan literasi sangat penting untuk meningkatkan IPM kita. Sebagai daerah yang IPM yang sangat rendah di Provinsi NTB, tidak apalah saya malu. Tapi kami percaya hasilnya melalui INOVASI akan kita dapatkan ke depan,” ujar Bupati Bima saat menghadiri Seminar nasional dan lokakarya memperkuat kolaborasi pemerintah dan LPTK dalam meningkatkan kecakapan dasar siswa di Auditorium Sudirman STKIP Tamsis Bima, Rabu (10/8/2022).

Hj Indah Dhamayanti Putri juga mengisyaratkan, Pemerintah Kabupaten Bima berkomitmen menguatkan komunikasi dan kolaborasi dengan semua pihak untuk mandat Peraturan Bupati (Perbub) Nomor 11 Tahun 2019 tentang Gerakan Literasi  di Kabupaten Bima.

Salah satu upaya yang dilakukan yaitu melalui kemitraan bersama  INOVASI, LPTK STKIP Taman siswa dan pihak berkaitan dalam percepatan meningkatkan kemapuan literasi siswa, melalui gerakan literasi sekolah, gerakan literasi masyarakat dan uji coba penerapan pendekatan pembelajaran yang berbasis pada  kemapuan siswa.  

Melalui uji coba tersebut,  Pemkab Bima melalui Dinas Dikbudpora telah mulai mereplikasi metode pembelajaran berbasis kemampuan siswa untuk 418 sekolah dasar di kabupaten Bima. 

“Melalui forum dan seminar seperti akan bisa kita dengar isi hati dan saran dari tim yang terlibat dalam kegiatan bagi kemajuan literasi di Kabupaten Bima,” ujarnya.

Diakui Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kabupaten Bima ini, anggaran untuk mendukung program INOVASI atau gerakan literasi masyarakat masih terbatas. Namun demikian, Pemkab Bima tidak berhenti memperjuangkannya.

“Kami menyadari dukungan anggaran masih terbatas. Tapi atas dukungan provinsi dan pemerintah pusat menambah semangat kami. Apa yang dilakukan meningkatkan sumberdaya manusia yang hasilnya akan kita lihat 20 tahun ke depan. Dari tempat ini akan lahir sumber daya manusia yang berkualitas,” ujarnya.

Perwakilan Kemendikbud Ristek Dikti, Syamsul Hadi mengatakan, kurikulum Merdeka Belajar filosofinya diambil dari Taman Siswa, sehingga tidak berlebihan jika Taman Siswa menjadi salah satu teladan (role model).

Dia menegaskan, gonjang ganjing bahwa pendidikan agama akan dihapus oleh Menteri Agama dalam satuan pendidikan adalah informasi sesat (disinformasi) atau hoaks.

Indonesia adalah negara yang berkesinambungan (continuity), terdiri dari beraneka ragam suku, ras dan budaya atau Bhineka Tunggal Ika. Salah satu yang menguatkan hubungan antarrakyatnya prinsip gotong royong. Namun nilai-nilai itu mulai memudar dan bergeser.

Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri didampingi Ketua STKIP Tamsis Bima Meninjau Stan Alat Pembelajaran yang dipamerkan saat Seminar Nasional dan Lokakarya di Auditorium Sudirman, Rabu (10/8/2022).

“Indonesia akan maju melalui cinta masyarakatnya melalui semangat gotong royong. Indonesia maju bukan karena sumber daya alamnya. Kemajuan dan kesejahteraan itu tidak karena sumber data atau bukan karena lamanya negara ini berdiri, tetapi negara akan maju karena terkenal memiliki kreativitas yang tinggi, sehingga pendidikan kita harus memiliki kreativitas,” ujar dia.

Menurut Hadi, kreativitas juga berkaitan kamampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking). Beberapa waktu lalu Indonesia dihebohkan alat utama sistem persenjataan (alusista) yang dibeli dari luar tidak dapat berfungsi dengan baik karena masih dikontrol oleh negara lain. Hal itu menampar wajah Indonesia.

“Alusista kita tidak tahu teknologinya. Ke depan Indonesia harus melahirkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Bangsa kita harus mandiri,” ujarnya.

Dia juga menyinggung data intelijen (intelligence community) berkaitan potensi sumber daya mineral (SDM) di Bima Nusa Tenggara Barat, di mana gunung-gunung yang terlihat biasa berisi urat-urat uranium (U) yang dapat menjadi bahan pengembangan reaktor nuklir.

“Sehingga saya bermimpi di Bima akan lahir perguruan tinggi yang berbasis teknik. Sumber daya mineral terbesar itu di Indonesia bahkan Asia itu ada di Hu,u Dompu,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Nusa Tenggara Barat, Yudha Purwaka mengatakan, terdapat perubahan dalam mewujudkan pendidikan berkualitas atau mewujudkan Indonesia yang maju, hasil penjabaran dari Pancasila, di antaranya bernalar  kreatif, mandiri, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME) dan berwawasan global.

“Bernalar kritis bagaimana membawa siswa peserta didik yang bernalar kritis. Salah satunya mendorong anak-anak kita dalam meningkatkan kompetensi dalam membaca,” ujar Yudha.

Tujuan pendidikan berkualitas dimaknai terciptanya manusia unggul. Indonesia telah memasuki era revolusi industri 4.0 dan kini beradaptasi sebagai masyarakat (society) 5.0 atau masyarakat super pintar, di mana teknologi menjadi bagian dari manusia itu sendiri.

Sejumlah Doktor muda menghadiri seminar nasional dan lokakarya di Auditorium Sudirman STKIP Tamsis Bima, Rabu (10/8/2022). Foto Fahru Suaraberadab.com.

“Kementrian Dikbud meluncurkan kurikulum Merdeka Belajar. Kemudian pertama meniadakan ujian. Episode pertamanya meniadakan ujian dan diganti dengan assessment (evaluasi pendidikan). Salah satunya didapatkan dari tingkat literasi. Untuk mewujudkan itu Bapak-Ibu, tidak terlepas ekosistem di dalamnya. Di antaranya keluarga, terutama ada guru dan instansi pendidikan, ada masyarakat.” jelas Yudha.

Masyarakat kata dia, termasuk bagian dari organisasi dan praktisi. “Dalam ruangan ini sepertinya lengkap. Ini merupakan ekosistem yang bertanggungjawab kaitannya literasi. Taman Siswa merupakan salah satu mitra pembangunan, ikut mewujudkan masyarakat yang literat.” ujarnya.

Menurut dia, pemerintah sudah melakukan berbagai hal. Salah satu output kurikulum Merdeka Belajar untuk menanggulangi berbagai ketertinggalan, seperti kondisi siswa pasca gempa bumi Lombok dan kondisi setelah pandemi Covid-19.

“Tahun lalu gerakan literasi sudah dilaunching (diluncurkan), sehingga literasi sekolah ini dapat berjalan dengan baik. Salah satunya memberikan kesempatan kepada anak-anak berkebutuhan khusus bagi seluruhnya,” jelas Yudha.

Seminar nasional dan lokakarya memperkuat kolaborasi pemerintah dan LPTK dalam meningkatkan kecakapan dasar siswa  dilanjutkan sesi dialog yang dipandu Kepala Bidang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Bima, Rini Wahyuni ST MT M.Sc. Sesi ini diisi oleh Ketua STKIP Tamsis Bima, Dr Ibnu Khaldun M.Si, Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Bima, Suwandi ST MT, dan Kepala Bidang Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima. [FH/ US]

Pos terkait