Bima, Suaraberadab.com-Dosen STKIP Taman Siswa Bima yang satu ini memang keren. Gayanya nyentrik dan kalem, tapi greget dalam hal karya penelitian dan pengabdian. Siapa lagi kalau bukan Asriyadin, MPd. Dosen Prodi Fisika ini baru saja menyabet hibah Penelitian Dasar Kompetitif Nasional (PDKN) tahun 2022 dengan total hibah sebesar Rp 300 juta. Hibah yang diraih dosen berambut lurus ini merupakan salah satu hibah bergengsi di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan Ristekdikti.
Tak hanya itu, Asriyadin juga sukses memborong hibah penelitian selama empat tahun berturut-turut. Capaian yang prestisius sekaligus menjadikannya sebagai satu-satunya dosen di Bima yang sukses meraih hibah bergengsi.
Dosen asal Desa Samili Kecamatan Woha ini memang konsen di bidang penelitian. Sejak mengikuti hibah pertama untuk Penelitian Dosen Pemula (PDP), ia sudah berhasil memenangkannya sebanyak dua kali dengan status sebagai ketua pengusul. Pada tahun ketiga, bapak dua anak tersebut kembali mengamankan hibah setingkat diatasnya yakni Penelitian Kerja Sama antar Perguruan Tinggi (PKPT) dengan dana bantuan sebesar Rp 200 juta pada tahun 2020/2021. Tren positif itu terus berlanjut hingga tahun 2022 dengan meraih hibah PDKN.
“Resepnya, ya perbanyak baca jurnal penelitian aja sih. Yang paling penting do’a,” ujar Asriyadin kepada Humas Tamsis.
Untuk hibah teranyar ini, ia bersama anggota tim Ady Apriyadi Adiansha, MPd mengangkat judul Pengembangan Instrumen Kreativitas Berbasis Ethnomathematics Melalui Model Brain Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Bernalar Kritis dalam Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila
“Terpilihnya judul ini sehingga meraih hibah justru lebih kepada riwayat publikasi kita setiap tahun. Dan saya selalu ada. Publikasi juga harus di Sinta, yang paling penting adalah di scopus. Nah itu kemungkinan yang paling serius dinilai,” bebernya.
Dosen yang hobi mancing ini mengajak seluruh dosen STKIP Taman Siswa Bima untuk aktif publikasi di jurnal ilmiah. Sehingga mendapat nilai tambah dalam mengikuti hibah penelitian.
“Semoga semua dosen Tamsis terus mengevaluasi kekurangan agar tahun depan bisa meraih hibah PKPT maupun PDKN. Untuk itu, ayok manfaatkan momen dan kesempatan dengan membaca jurnal scopus minimal Sinta 1 dan 2. Karena kita akan dapat banyak manfaatnya,” pungkas Yadin. (Edo)