Kota Bima, Suaraberadab.com-Dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kompetensi di bidang wasit, STKIP Taman Siswa Bima konsisten memfasilitasi civitas akademika setempat untuk terus berkembang. Tak mesti harus mahasiswa aktif, lulusan juga menjadi bagian yang tak terpisahkan yang terus jadi perhatian kampus. Inilah yang membedakan STKIP Tamsis dengan kampus lain, bagaimana mencetak lulusan terbaik, namun juga tetep memberikan pendampingan dan suport kepada lulusan dalam meraih impiannya.
Seperti yang dilakukan baru-baru ini, kampus Beradab itu mengirim tujuh mahasiswa, alumni dan dosen untuk pengembangan karir di bidang wasit. Mereka adalah Firdaus, S.Pd., M.Ed dosen, Farhan, Johari dan Ridwan perwakilan mahasiswa PJKR Tamsis dan Didi, SPd, Bagas, SPd dan Setiawan, SPd yang merupakan lulusan STKIP Tamsis jurusan PJKR. Mereka mengikuti pelatihan wasit berlisensi C3 Nasional yang dilaksanakan Askab PSSI Kabupaten Bima selama lima hari sejak tanggal 19 hingga 23 Maret 2022.
Pelatihan yang berlangsung di Lingkungan KLK eks Kantor Bupati Bima itu, menghadirkan instruktur Prasetyo Hadi yang merupakan wasit nasional C1 Nasional instruktur kebugaran, bersama dengan Kusni yang merupakan instruktur teknik.
Peserta pelatihan wasit C3 Nasional Asosiasi Sepak Bola Kabupaten Bima (Askab) Muhammad Firdaus, S.Pd, M.Ed selalu dosen dan juga urusan kampus STKIP Tamsis mengaku bersyukur bisa berada di pelatihan tersebut. Selain ilmu yang bermanfaat, dalam pelatihan itu mereka bisa dilibatkan dalam berbagai even sepakbola di tingkat kabupaten.
“Pelatihan ini sangat penting bagi kami untuk mengetahui aturan baru sepakbola serta yang paling penting lagi mendapatkan pemahaman tentang pelanggaran. Karena ini yang jarang kami dapatkan bila tidak terlibat langsung,” ungkapnya.
Menurutnya, wasit PSSI Prasetyo Hadi memberikan materi tentang tes kebugaran. Beliau masuk dua kali. Selain itu, Prasetyo Hadi juga memberikan materi praktek perwasitan. Sementara instruktur, Kusni memberikan materi seputar perwasitan, mulai dari ketentuan sepakbola hingga aturan perwasitan yang baru 2020/2021.
“Ada materi Laws Of The Game. Disini masuk mengenai offside dan pelanggaran. Ilmu yang kami dapat sangat luar biasa. Terutama aturan baru perwasitan. Jadi kami harus hati-hati memutus pelanggaran dan offside,” katanya.
Diakui, setelah lulus dan mendapatkan lisensi wasit C3 Nasional, alumni pelatihan tersebut tidak akan dilepas karena akan terus dilibatkan pada sejumlah even sepakbola. Mulai liga Askab, LPI dan Bupati Cup.
“Jadi kita yang akan dimanfaatkan untuk memimpin pertandingan tingkat kabupaten. Pelatihan ini, kita paling banyak perwakilannya. Ada 10 mahasiswa dan alumni kita yang sudah lebih dulu mengikuti pelatihan. Kesan saya, banyak ilmu dan pengalaman baru tentang peraturan perwasitan yang belum diketahui sebelumnya. Dengan adanya pelatihan ini semakin membuat ilmu kami menjadi lebih baik dan akan terus diupgrade dengan adanya even even sepakbola,” pungkasnya.(Edo*)