Satu Jam Bersama Dae One : “Tim Building”

Mataram, Suaraberadab.com-Kunjungan Kolaborasi Beradab STKIP Taman Siswa Bima ke tanah Sasak benar-benar positif. Bukan saja untuk study banding ke kampus-kampus ternama, tapi juga berkesempatan mendapatkan kuliah umum dari orang-orang hebat dan spesial. Seperti kunjungan dari Dr Aminullah yang merupakan penggerak ahli di bidang literasi dan inovasi.

 

Pria yang akrab disapa Dae One ini bahkan mengunjungi langsung hotel penginapan Tim Kolaborasi Beradab hanya untuk memberi materi tentang bagaimana membangun tim building. Pada pertemuan itu, Dae One memaparkan tentang bagaimana membangun narasi positif agar kerja lebih efektif.

 

“Pikirkan saja sesuatu yang tidak dipikirkan oleh orang banyak. Saya yakin tadi saya lihat begitu saya masuk tidak ada yang mau duduk di depan. Jadi melakukan sesuatu yang beda dari yang lain itu namanya creative. Contoh kebanyakan orang duduk di belakang ya kita duduk di depan aja kan itu kreatif. Itu beda dari yang lain, biar kalau kita duduk di depan kita bisa lihat enaknya ngomong dengan jelas terus apa yang disampaikan bisa kita tangkap dengan baik,” ujarnya.

 

Menurutnya, kalau dalam kelas ketika guru bertanya siapa yang mau bertanya pasti tidak ada yang angkat tangan. Bisa diperkirakan hanya satu dan dua orang saja. Untuk itu Dae One mengajak agar bisa mulai dari diri sendiri.

 

“Secara psikologi kalau kita bilang saya mau nanya itu pasti seluruh tubuh akan bereaksi mempersiapkan atau melakukan untuk mempersiapkan pertanyaan tersebut. Sama seperti puasa ketika kita meniatkan untuk berpuasa besok seluruh tubuh akan bereaksi mempersiapkan itu seperti tubuh mengurangi enzim-enzim tertentu sehingga kita kuat melakukan puasa. Puasa itu tidak masuk akal sebenarnya kita tidak makan kemudian tidak minum seharian itu diluar akal tapi karena niat yang kuat sehingga tubuh mampu melakukan atau mempersiapkan niat itu,” paparnya memberikan doktrin terhadap tim kolaborasi.

 

Kata dia, dalam istilah Islam itu disebut sebagai dunia. Jadi ketika mengingat puasa maka seluruh tubuh akan mempersiapkan untuk hal itu sama halnya ketika mempersiapkan atau punya niat untuk melakukan S3 maka seluruh tubuh akan mempersiapkan untuk ke arah S3 tersebut. Baik kelakuannya, ngomongnya, belajarnya, dan itu terjadi secara tidak sadar dan harus diniatkan terus-menerus.

 

“Dan niat ini butuh proses tidak terjadi secara instan jadi ndak bisa kita niatnya sekarang terus mau terwujud besok, dia tidak bisa instan. Ini butuh proses kita meniatkan sekarang untuk persiapan dalam waktu yang akan datang,” jelasnya.

 

Dalam pertemuan selama satu jam bersama Dae One itu, beliau juga memberikan analogi-analogi sederhana dalam membangun pikiran positif. Seperti batu itu mati atau tidak, “Jadi teman-teman kalau kita bawa ke perspektif agama, benda hidup itu adalah benda yang bergerak. Saya sedang diam nggak bergerak tapi dalam tubuh saya ada yang bergerak jadi seperti itulah benda yang kita bilang mati tersebut. Jadi teman-teman kesimpulannya semua alam semesta ini bisa kita kendalikan degan niat tadi,” paparnya. (Edo*)

Pos terkait