Bima, Suaraberadab.com— Bagian Hubungan Masyarakat, Protokol, dan Kerja Sama (Humasproker) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Kependidikan Taman Siswa (STKIP Tamsis) Bima menggelar sosialisasi prosedur operasi standar (standard operating procedure /SOP) sekretariat, protokol, standar berita dan pelatihan jurnalistik dasar (jurnalis pemula), Rabu (22/12/2021).
Kegiatan yang digelar di Ruang Beradab STKIP Tamsis Bima dibuka Ketua STKIP Taman Siswa, Dr Ibnu Khaldun Sudirman M.Si.
Dr Ibnu Khaldun M.Si mengatakan, Kampus Merah mendorong tugas dan fungsi Bagian Humasproker, di mana kinerja Humas beberapa waktu terakhir meningkat seiring perombakan pejabat kampus, termasuk Kabag Humas Proker.
Sosialisasi SOP sekretariat, protokol, standar penulisan berita dan pelatihan jurnalistik dasar serta optimasi tugas dan fungsi Humasproker merupakan wujud STKIP Tamsis Bima dalam menerapkan prinsip-prinsip good university governance (GUG), sistem tata kelola universitas yang baik, yaitu transparansi, akuntabel, partisipasi, equity, sehingga terwujud excellent service terutama pelayanan akademik.
“Salah satu pilar kita di Taman Siswa dengan mulai berkembangnya kampus. Ini salah satu wujud good university governance,” ujar Dr Ibnu Khaldun.
Menurut Doktor jebolan Universitas Indonesia ini, sebagai negara hukum, di Indonesia dibatasi berbagai peraturan (regulasi) atau undang-undang, karena bukan negara kekuasaan.
“Kami konsen menata sistem. Coba mahasiswa sudah tahu dalam teori sistem itu ada input, output, outcome. Saat ini lembaga kehumasan sudah lebih cepat, nggak sebulan dilantik lalu dibahas SOP atau panduan, misalnya beli motor harus baca panduan. Contoh-contoh yang tidak mengikuti panduan seperti orang di Bima ini banyak sekali yang tidak mengikuti aturan, kalau bahasa di Tamsis itu kurang beradab,” ujar Ibnu.
Beradab jelas Ibnu, adalah nilai, sehingga menulis satu kata saja termasuk di media sosial harus memerhatikan ketentuan dan memertimbangkan adab (kode perilaku), karena apapun yang ditulis dapat menjadi inspirasi atau diikuti orang lain. Contoh kesalahan menulis yang sempat viral di Bima, yaitu kesalahan menulis judul pada salah satu media; Pemkot Bima Menyediakan Wife Gratis, padahal yang dimaksud adalah Pemkot Bima Menyediakan Wi-Fi Gratis.
“Menulis satu huruf saja harus diperhatikan. Karena bisa menjadi contoh bagi orang lain,” ujarnya.
Mantan Ketua Forum Rektor Bima-Dompu ini mengulas saat bertugas sebagai staf ahli di DPR RI bersama tim dari FISIP Universitas Indonesia. Saat dikontrak di DPR RI pada 2013-2015, tingkat kepercayaan terhadap legislatif mencapai 16 persen. Padahal pada era yang sama, tingkat kepercayaan publik terhadap legislator di Yunani turun drastis (collaps) hingga 10 persen.
Ketua STKIP Tamsis berharap, setiap pimpinan program studi di Kampus Merah memahami ilmu jurnalistik, karena sebagai pejabat publik harus mengerti psikologi jurnalis. Apalagi STKIP Tamsis telah memiliki nota kesepahaman dengan stasiun Bima TV, yang akan menyiarkan sejumlah tema dialog isu kekinian dua kali sebulan. Setiap mahasiswa juga diharapkan menjadi agen informasi, menjadi jurnalis warga (citizen journalist/ CJ) dalam penyebarluasan informasi positif berkaitan STKIP Tamsis Bima.
“Kami akan terus melakukan pengembangan ini, di kehumasan sedang mengembangkan diri terus, dengan Bima TV kita kerja sama dua kali sebulan, menggiring agar masyarakat memiliki informasi yang sehat. Salah satu tugasnya negara itu mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara, ” ujar Dr Ibnu.
Sementara itu, Kabag Humasproker STKIP Tamsis Bima, Rizalul Fiqry M.Pd mengatakan, SOP sekretariat, protokol dan panduan menulis berita disosialisasikan sebelum pergantian tahun karena banyak kegiatan kampus yang harus disebarluaskan melalui media arus utama (mainstream) maupun media sosial.
“Karena kita ingin memperbaiki, kita banyak kegiatan, kita juga mengelola media sosial, facebook, Instagram, dan YouTube. SOP ini bagaimana fasilitas yang disediakan kampus, bisa dinikmati, baik pimpinan Prodi dan Ormawa. Ini perlu ada standar, misalnya dalam hal surat menyurat. Misalnya meminta ketua Tamsis membuka acara,” ujar Rizal.
Adapun fokus STKIP Tamsis, penguatan publikasi melalui penerapan jurnalisme warga (CJ). “Agar setiap mahasiswa dapat menjadi agen citizen journalist (CJ). Tujuan publikasi ditujukan kepada masyarakat, dapat digunakan pada berbagai media massa dan media sosial,” ujar Rizal.
Kegiatan dilanjutkan pelatihan jurnalis pemula (jurnalistik dasar) yang dipandu dua jurnalis, Rusadin MH (Editor in Chief Poros NTB) dan Ikra Hardiansyah (Jurnalis Metro TV/ RRI/ Bima TV/ anggota AJI Mataram).
Kegiatan juga diikuti pengurus dan anggota BEM REMA STKIP Tamsis, pimpinan Ormawa, sejumlah kepala bagian dan pimpinan Prodi.