Bima, Suaraberadab.com – Usai menandatangani MoU beberapa waktu yang lalu, STKIP Taman Siswa Bima (Tamsis) dan FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) semakin mesra. Lepas dua kegiatan bertema menuju Prodi Unggul dan Kolokium Peningkatan Karier Dosen, kini kembali digelar sosialisasi S3 Pendidikan UAD. Kegiatan yang digelar secara online tersebut menghadirkan Kaprodi S3 Pendidikan UAD, Prof. Dr. Dwi Sulisworo. Magnet acara sukses menarik 72 dosen sebagai partisipan.
Ketua STKIP Tamsis Bima, Dr. H. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si., mengaku mendapatkan asupan energi baru dari hasil kegiatan bersama UAD. Terlebih setelah Prof. Suyatno (UAD) meluangkan waktu untuk “membakar” semangat Tamsis dalam mengembangkan institusi dan dosen.
“Ini kali ke sekian kami menggelar kegiatan bersama dengan UAD. Kami mendapatkan banyak masukan untuk melakukan pengembangan institusi, Prodi, dan dosen. Beberapa waktu yang lalu, sudah menggelar Prodi Unggul dan Kolokium Peningkatan Karier Dosen,” ungkapnya.
Di hadapan Kaprodi S3 Pendidikan UAD, dirinya mengaku akan “menggodok” dosen agar memiliki pandangan melanjutkan kuliah doktor di UAD. “Kami kemarin sudah mengirim 10 dosen untuk mengikuti PEKERTI yang dilaksanakan oleh UAD. Barangkali, nanti kami akan melihat potensi dosen yang bisa ke UAD,” katanya.
Mendengarkan pernyataan Ketua, Prof. Dwi Sulisworo mengaku senang. “Alhamdulillah, jika ada dosen STKIP Tamsis Bima yang ingin lanjut 3 ke UAD, kami sangat bersyukur,” responnya.
Kepada peserta sosialisasi, dirinya memaparkan sejumlah kelebihan yang didapatkan jika melanjutkan studi S3 Pendidikan di UAD. Di antaranya, kurikulum yang diterapkan mengedepankan isu pendidikan transformatif.
Selain itu, mahasiswa sudah dipersiapkan dan didampingi penyusunan proposal disertasi saat semester 1. Produk mata kuliah dalam bentuk artikel, sepenuhnya akan didampingi oleh dosen pengampu. Sehingga mahasiswa terbantukan dalam penyusunan dan publikasi artikel sesuai dengan standar yang diberlakukan di S3 Pendidikan UAD.
Kelebihan lain ditonjolkan dalam sosialisasi tersebut adalah izin menggelar perkuliahan dengan model blended learning. Hal tersebut memungkinkan mahasiswa dengan jarak jauh untuk tetap memiliki kesempatan menjalankan pekerjaannya. (tim)