Bima, Suaraberadab.com – Mahasiswa PPL-KKN Terpadu Angkatan VIII STKIP Taman Siswa Bima mengadakan seminar program kerja di Aula Kantor Desa Parado Rato, Kecamatan Parado. Acara dimulai pukul 08.20 WITA, Kamis, 1 Agustus 2024 dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan pejabat setempat.
Pagi hari, mahasiswa PPL-KKN menyiapkan perlengkapan seperti konsumsi, LCD, kursi, laptop, dan speaker. Acara dimulai pukul 08.30 WITA oleh MC dan dilanjutkan dengan pembacaan kalam ilahi serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Sambutan-sambutan dimulai dengan Ketua Posko, dilanjutkan oleh perwakilan BPD, dan diakhiri oleh Kepala Desa yang membuka seminar secara resmi. Program KKN dipresentasikan oleh dua pemateri, diikuti dengan sesi tanya jawab oleh tamu undangan.
Ketua posko, Ahlun Najar, membuka acara dengan menyampaikan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjalankan program KKN. Dia menekankan perlunya dukungan dan saran dari warga agar program-program yang dirancang dapat berjalan dengan baik.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Amirullah, perwakilan BPD, yang berharap mahasiswa dapat berkontribusi dalam pembangunan desa dengan sungguh-sungguh. Kepala Desa Parado Rato, M. Saleh, kemudian secara resmi membuka seminar ini. Beliau mengapresiasi program yang dirancang dan menegaskan bahwa kedatangan mahasiswa KKN adalah untuk belajar dan berproses bersama masyarakat.
Beberapa program utama yang dipaparkan meliputi seminar anti narkoba “Awas Narkoba Masuk Desa” untuk mewujudkan Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar), aksi kolaboratif untuk kesejahteraan masyarakat, pengembangan kegiatan majelis taklim, ruang ngaji ceria, seminar bebas stunting, peningkatan kemampuan literasi, numerasi untuk anak SD dan SMP, serta pelatihan tari untuk pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA.
Masyarakat dan pemerintah desa memberikan berbagai usulan dan saran, seperti mengganti seminar narkoba dengan sunatan massal dan pembagian obat-obatan gratis. Saran untuk ruang ngaji ceria juga diberikan, yaitu mengajak guru ngaji untuk dibina agar metode pengajaran lebih menarik bagi anak-anak. Program pelatihan tari mendapat pertanyaan mengenai jenis tarian yang dipilih, yaitu tari Pura Bungimoncha yang diharapkan bisa dipentaskan di acara-acara budaya.
Secara keseluruhan, seminar ini berhasil memaparkan program-program yang telah dirancang dan menerima masukan yang konstruktif dari masyarakat. Dukungan dari pemerintah desa sangat diharapkan untuk merealisasikan program-program ini demi kemajuan Desa Parado Rato. (Tim)