Bima, Suaraberadab.com – Keberadaan STKIP Taman Siswa (Tamsis) Bima telah diakui secara internasional. Rekognisi tersebut diwujudkan dalam bentuk diundangnya Tamsis Bima sebagai pembicara oleh lembaga dari Australia, INOVASI. Kehormatan itu disampaikan melalui surat permohonan pembicara.
Tamsis Beradab sebagai kampus rujukan pembelajaran literasi, mampu bersaing di tingkat nasional. Tamsis yang diwakili oleh Dr. Syarifuddin, M.Si. menjadi pembicara bersama enam dosen dari kampus pilihan.
Enam dosen pilihan itu di antaranya Dr. Sugiarti dari UMM, Dr. Dek Ngurah Laba Laksana, M.Pd. dari STKIP Citra Bakti Ngada, lham Nur Alfian, M.Psi. dari UNAIR, Dr. Mutia Sari Dewi, M.Pd., dari UNISMA, Kemil Wachidah, M.Pd., dari UMSIDA, dan Abdul Aziz, M.Pd., dari UNHAM.
Kehadiran Tamsis Beradab bersama kampus pilihan itu dalam rangka konferensi nasional bertema “Kolaborasi LPTK, Pemerintah, dan Sekolah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Semua Anak”.
”Tujuan konferensi ini adalah untuk menciptakan peluang untuk menyatukan lembaga pendidik tenaga kependidikan dengan semua elemen ekosistem lainnya. Tujuannya adalah memperkuat ekosistem untuk meningkatkan hasil pembelajaran anak-anak kita,” terang Mark Heyward, Direktur Program INOVASI di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Konferensi digelar pada Rabu-Kamis, 19 – 20 Juni 2024, bertempat di Hotel Lombok Raya.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh lembaga INOVASI dari Australia itu dihadiri oleh 104 peserta mulai dari pejabat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, termasuk Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Direktur Guru Pendidikan Dasar, dan Direktur Pendidikan Profesi Guru.
Selain itu, perwakilan dari Kementerian Agama Republik Indonesia dan berbagai Kepala Dinas Pendidikan Daerah, LPTK, perguruan tinggi, serta berbagai UPTD, DFAT, dan tim INOVASI juga turut serta. Para peserta berkumpul untuk membahas langkah-langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Indonesia.
Konferensi ini merupakan bagian dari Program INOVASI Fase 3, sebuah inisiatif kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan capaian hasil belajar siswa di enam provinsi: Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTB), Nusa Tenggara Barat (NTT), Kalimantan Utara, dan Maluku.
Sebagai catatan, Tamsis Beradab telah bekerja sama dan mengikuti kegiatan INOVASI sejak fase pertama. Dari informasi yang beredar, Tamsis juga akan diikutsertakan pada INOVASI Fase 3 yang akan berlangsung dari tahun 2024 hingga 2027.
Kehadiran Tamsis Beradab dengan misi Pendidikan untuk Peradaban di Bima telah diakui, tidak hanya secara nasional, melainkan tingkat internasional. Pengakuan itu dibuktikan dengan hadirnya perwakilan Tamsis Beradab sebagai pemateri. Selain itu, menjadi bukti nyata komitmen Tamsis Beradab dalam menciptakan pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas. (RjA)