Bima, Suaraberadab.com – Komisi Nasional Disabilitas (KND) menggelar sarasehan dengan Pimpinan Perguruan Tinggi se-Kota Bima, Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, dan Kabupaten Dompu di Gedung Beradab pada hari Selasa, 14 Mei 2024. Acara ini dihadiri oleh 19 Pimpinan Perguruan Tinggi dari berbagai institusi seperti STKIP Taman Siswa Bima, STIKES Yahya Bima, AKBID Surya Mandiri Bima, STIPAR Soromandi Bima, STKIP Al Amin Dompu, AKBID Harapan Bunda, Universitas Ngusuwaru, Universitas Muhammadiyah Bima, STIE Bima, STKIP Harapan Bima, dan Universitas Mbojo Bima.
Sarasehan ini merupakan salah satu rangkaian roadshow KND yang terbanyak dalam menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi. Tujuannya adalah untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan ramah disabilitas. Kegiatan sarasehan dimulai dengan penandatanganan nota kesepahaman pimpinan perguruan tinggi bersama KND.
Membukan dengan pantun, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si. mengapresiasi kegiatan di gedung yang baru saja dibangunnya itu. “Saya kira apa yang jadi perintah undang-undag sudah kami akomodasi dengan baik. hadirnya KND dapt memperkuat lagi bahwa, anak disabilitas tidak lagi menjadi masyarakat nomor dua.” ucapnya.
“Kami sebagai tuan rumah, atas rekomendasi ketua LLDikti, dan ketua forum perguruan tinggi Bima-Dompu. Saya mohon maaf, jika di ruangan ini, kita sebagai tuan rumah kurang dalam melayani. Tapi kita bersyukur bisa menjadi tuan rumah.” Pungkas pria dengan topi merah khasnya itu.
Mengamini pernyataan ketua STKIP Tamsis Bima, Jonna Aman Damanik selaku komisioner KND RI menyatakan “Ini berita besar, karena ini yang terbanyak, melakukan kerja sama dengan KND.” Ucapnya. Pada kesempatan itu, komisioner KND juga mengajak Forum PTS Bima Dompu untuk bersama mengadvokasi pemerintah Kabupaten dan Kota Bima untuk mengeluarkan peraturan daerah tentang disabilitas. Selain itu, Forum PTS Bima Dompu juga didorong untuk memiliki unit layanan disabilitas.
Menanggapi pernyataan itu, Ketua Forum PTS Bima Dompu berkomitmen untuk mengawal dan mengadvokasi lahirnya peraturan daerah di Kabupaten dan Kota Bima tentang disabilitas. “Komitmen kami di forum, kami akan dorong agar daerah mengeluarkan produk daerah.” Ucap pria yang juga merupakan Ketua STIE Bima itu.
Perwakilian dari semua perguruan tinggi yang hadir dalam sarasehan ini menyatakan komitmen mereka untuk mendukung inklusivitas disabilitas di kampus masing-masing. Komitmen itu diwujudkan dalam bentuk pengabdian, beasiswa KIP, gedung ramah disabilitas, membentuk satgas, menyediakan layanan pendidikan ramah disabilitas, hingga memperkerjakan masyarakat disabilitas.
Kegiatan yang berlangsung menjelang magrib itu diakhiri dengan diskusi yang muncul dari pertanyaan dosen Tamsis Bima dan Umbo.
Sarasehan KND dengan Forum PTS di Bima Dompu merupakan langkah penting dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan ramah disabilitas. Komitmen KND dan perguruan tinggi yang hadir dalam sarasehan ini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi kehidupan penyandang disabilitas di Indonesia, khususnya di Bima dan Dompu. (RJA)