Gebrakan visi kewirausaahan pada mata kuliah pendidikan kebudayaan Bima

Catatan Guru Djenggo, A. Gafar Hidayat, M.Pd

Bima, Suaraberadab.com – Mata kuliah ini memberikan wawasan kepada mahasiswa PGSD, semester V kelas; A,B, dan C tentang gambaran nilai-nilai luhur budaya Mbojo, baik budaya dan tradisi yang masih terlihat sampai saat ini, maupun yang sudah terlupakan. Pentingnya mata kuliah ini diajarkan kepada mahasiswa calaon guru sekolah dasar yaitu sebagai bekal bagi mahasiswa untuk mengajar mata pelajaran muatan local (mulok) kelak, dimana mulok merupakan salah satu muatan wajib yang diprogramkan pada kurikulum pendidikan dasar. Oleh karena demikian, rancangan pembelajaran pada mata kuliah ini tidak sekedar memberikan pengetahuan tentang budaya mbojo, melainkan mahasiswa juga dituntut untuk ikut andil dalam melestarikan budaya mbojo. Sehingga simulasi dan praktek menjadi strategi utama pengajaran yang diberikan kepada mahasiswa.
Selain itu, mata kuliah ini juga mengintegrasikan visi STKIP Taman Siswa Bima yaitu menjadikan perguruan tinggi keguruan yang BERADAB dengan keunggulan wirausaha, dimana nilai-nilai budaya mbojo, diintegrasikan dalam sebuah karya yang berniali ekonomis. Artinya mahasiswa diberikan pengalaman belajar tentang cara pembuatan souvenir dengan mengingklutkan nilai filosofis dan pesan-pesan yang bernuasa budaya mbojo. Sebagai keunikan tersediri dalam sebuah karya sederhana, tapi memiliki nilai jual yang tinggi, mengingat Kabupaten Bima juga saat ini sudah masuk dalam radar pembangunan industry pariwisata Daerah dan Nasional. Dimana souvenir menjadi salah satu ikon penting dalam penunjang aktivitas pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“sebagai dosen pengampu mata kuliah, saya merasa bertanggungjawab memberikan pengalaman belajar lebih kepada mahasiswa, dimana mereka tidak sekedar mengtahui budaya mbojo, melainkan mahasiswa harus memainkan peran penting untuk menjaga dan melestarikan budaya tersebut. Hal itu dilakukan untuk menciptakan naluri etnosentris yang kuat, sehingga rasa memiliki budaya sebagai sebuah identitas dipandang penting oleh mahasiswa. Maka dari itu perlu rasanya mengitegrasikan visi BERADAB dan wira usaha, karena dengan menjunjung tinggi nilai luhur budaya, seperti salah satunya nilai yang paling ikonik dalam masyarakat mbojo yaitu maja labo dahu akan tercipta habit yang positif bagi mahasiswa apabila diamalkan denganbaik dan tidak sampai disitu saja, mahasiswa dapat membuat sejumah kerajinan tangan unik berupa souvenir yang mengingklutkan nilai budaya mbojo dan tentunya memiliki nilai ekonomis. Serta pengingklutan nilai budaya dalam berbagai karya ini, dapat dijadikan sebagai media literasi budaya mbojo kepada generasi (A. Gafar hidayat, M.Pd).
Pengalaman belajar simulasi dan praktek tentang nilai-nilai budaya Mbojo telah berhasil di adaptasikan oleh mahasiswa PGSD Semester V, untuk membuat berbagai hasil karya kerajinana tangan, baik berupa souvenir maupun produk-produk lainnya yang bernuansa budaya local Bima, seperti gantungan kunci, jam dinding, kotak pensil, pajangan, pink/bros, lalang-layang dan lain sebagainya. Harapan dari luaran pembelajaran pendidikan kebudayaan Bima ini, agar mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah Kabupaten Bima, agar memberikan perhatian khusus dan ruang bagi mahasiswa STKIP Taman Siswa Bima untuk mengembangkan prodak-prodak kreatif lainnya yang bernuansa buadaya Mbojo, sehingga dapat dipasarkan secara luas ke seluruh lapisan masyarakat Bima, sebagai media literasi atau kampanye budaya Mbojo.

Pos terkait