Sepulang Benchmarking dari Australia, Tamsis Beradab Perkuat Sinergi dan Kolaborasi

Gambar (tim): Foto bersama Kepala LLDikti Wilayah 8 dengan Ketua STKIP Taman Siswa Bima, Ketua STIKES Mataram dan peserta Expo.

Bima, Suaraberadab.com – STKIP Taman Siswa Bima memang tak ada matinya. Geliat iklim pembelajaran di kampus pendidikan ini sangat menakjubkan. Mahasiswa benar-benar dipompa kemampuan akademiknya untuk menghasilkan karya dan inovasi.
Pameran hasil karya mahasiswa yang bertajuk Expo Hasil Pembelajaran, Senin (16/1/24) pagi, menjadi bukti bahwa Kampus STKIP Taman Siswa Bima (Tamsis) komit mencetak lulusan yang siap pakai. Keseriusan kampus dengan tagline “Kampus Rujukan Pembelajaran Literasi” ini tak diragukan lagi. Khususnya dalam pengembangan kemampuan, keahlian dan minat mahasiswa.
Selain itu, Tamsis juga konsisten menerapkan ciri khasnya sebagai kampus Beradab kepada mahasiswa. Demi melahirkan alumni yang unggul dengan keutamaan Adab, Imtaq, Iptek dan Kewirausahaan. Tak bisa dipungkiri, perguruan tinggi berjuluk Kampus Merah seolah tak habis untuk dibicarakan. Begitu banyak terobosan dan buah pikiran positif yang mengarus kuat dalam tubuh kampus Merah. Tentunya hal ini menjadi bekal untuk terus memberikan yang terbaik kepada daerah.
Event akbar yang digelar pada awal tahun ini menjadi suatu rangkaian kegiatan besar yang akan diadakan sepanjang tahun 2023. Expo hasil pembelajaran tersebut merupakan event rutin setiap tahun yang hadir sebagai wadah untuk menyatukan semua generasi akademika. Pengunjung Auditorium Sudirman disesaki oleh siswa, mahasiswa, pegawai dan guru. Mereka datang dari puluhan SD yang ada di Kabupaten dan Kota Bima.
Kerjasama dan kolaborasi yang apik juga terlihat antara pihak Tamsis dan STIKES Mataram. Expo hasil pembelajaran ini, tidak hanya memamerkan puluhan karya mahasiswa hasil dari beberapa tugas mata kuliah dari hampir semua Prodi di Tamsis, tapi juga berdiri stand pemeriksaan kesehatan gratis.
Terdapat tujuh tema stand yang dipamerkan, literasi, numerasi, prakarya, pancasila dan anti korupsi, pemrograman, kewirausahaan, serta pemeriksaan Kesehatan gratis. Tamsis Beradab Expo Hasil Pembelajaran juga dimeriahkan oleh berbagai macam tampilan kreatif dan budaya, marching band dan tarian dari SDN 2 Kalampa, musik akustik, dan yang tentunya ditunggu-tunggu adalah pemutaran perdana film Duka Jambuta dengan pemeran mahasiswa setempat.
Yang tak kalah kerennya adalah, semua produk yang dipamerkan langsung dihibahkan. Usai kegiatan expo, para pengunjung dapat langsung membawa pulang produk yang dipamerkan. Tentunya hal ini memancing raut wajah sumringah para guru saat menenteng hasil expo pembelajaran.
Dalam sambutannya Ketua Tamsis BERADAB sengaja mengundang Kepala LLDIKTI VIII, Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) tahun 2018-2023 dan Ketua STIKES Mataram, karena ingin menunjukkan bahwa hasil sinergi dan kolaborasi yang sudah berjalan dapat terus diangkatkan dalam saling mengunjungi kegiatan-kegiatan strategis. Tamsis BERADAB konsen menindaklanjuti hasil kolaborasi dengan mitra Pendidikan baik secara vertical maupun horizontal sekaligus memberi pesan bahwa pasca kepulangan Benchmaking dari Aussie akan terus membangun satu kemitraan strategis dengan Sekolah, siswa, guru-guru MGMP, Pengawas, dan tentu dengan Lembaga-lembaga profesi, komunitas literasi, selalu bergandengan tangan dalam ikut mewujudkan cita-cita besar.
Lebih lanjut Doktor lulusan Universitas Indonesia ini menyampaikan bahwa Taman Siswa sengaja mengundang kepala LLDIKTI VIII dan sekolah mitra pada momentum hasil pembelajaran, mengingat Tamsis BERADAB Expo Hasil pembelajaran sudah berlangsung di 2 (dua) tahun terakhir, dan di satu tahun terakhir capaian yang sudah mendapat pengakuan secara Nasional hasil kolaborasi dalam program Gemar Literasi, hasil ini melahirkan satu modul yang Bernama Teaching at The Right Level (TaRL) pembelajaran berbasis kemampuan. Dengan pencapaian tersebut yang mengantarkan Tamsis berangkat Benchmarking ke Negara Aussie.
Terimakasih Dinas Pendidikan yang diwakili oleh Kabid Gtk dan para pengambil kebijakan, Ketua PGRI Kota Bima, pengawas, Kepala Sekolah SD, Sekolah – sekolah mitra, dan 262 guru yang ikut hadir. Khusus juga kepada Kepala SMA N 1 Kota Bima Dedy Rosadi, M.Pd., M.Sc. yang sudah mengirim 40 siswa dan guru.

Tamsis di Mata Mitra
Menurut H. Arsyad Gani, Perguruan tinggi harus mampu mempersiapkan dosen terbaik, mahasiswa terbaik dan mengadakan kegiatan-kegiatan yang bisa mendukung kemajuan literasi dan inovasi yang berkemajuan.
Ketua STIKES Mataram juga ikut memberikan apresiasi kepada Tamsis, Dr. Ibnu ini adalah sahabat yang sudah dibangun sekian lama dan di dua tahun terakhir sudah bersinergi dan berkolaborasi, sudah mengunjungi kampus STIKES Mataram, menindaklanjuti hasil kolaborasi. Kami diundang dalam acara rapat kerja Stikes Mataram, dan ada banyak rencana-rencana lain program prioritas. Kehadiran STIKES Mataram di kegiatan Expo ini sebagai salah satau bentuk kuatnya persahabatan diantara kami sehingga kami siapkan Tim untuk memberikan pelayanan pengobatan gratis dan selain itu, kami merasa terpanggil karena orang tua dan kami sekeluarga Yayasan Al Amin adalah berasal dari Desa Ngali – Bima.
Kepala LLDikti Wilayah VIII, Dr. I Gusti Lanang Bagus Eratodi, S.T., M.T., saat menyaksikan langsung kegiatan Tamsis Beradab Expo Hasil Pembelajaran menilai literasi dan numerasi mengalami peningkatan tajam. Hasil pantauannya, sekitar 10 sampai 12 bulan telah terjadi peningkatan kegiatan kampus merdeka. Ia juga merasa yakin, STKIP Taman Siswa Bima akan mampu melahirkan guru-guru yang hebat.
“Hadir di acara hari ini sangatlah bahagia, untuk dapat menyaksikan transformasi kampus merdeka. Kita percaya bahwa satu orang professional akan melahirkan beberapa orang hebat, tetapi satu orang guru menghasilkan ribuan orang professional,” ungkapnya.
Dari produk-produk yang dipamerkan dirinya mampu membayangkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Tidaknya hanya sebagai hasil pembelajaran, tetapi juga keseriusan dosen dalam memberikan motivasi dalam upaya mencerdaskan anak-anak bangsa.
“Kita melihat stand-stand merupakan produk bagaimana seorang dosen merasa terketuk hatinya. Dimana setiap hari kita selalu memberikan kuliah, wejangan, motivasi dan lain-lain agar orang-orang menjadi professional, menjadi anak-anak bangsa dan siap untuk mencerdaskan anak bangsa,” salutnya.
Baginya, Kampus Merah memiliki fungsi untuk mencerdaskan anak bangsa dan kelipatannya lagi. Tidak hanya orang hebat yang dihasilkan tetapi juga konsistensi tingkat keberhasilan STKIP Taman Siswa Bima. “Saya lebih fokus lagi untuk meyakinkan seluruh civitas akademika, karir dosennya jauh lebih baik lagi sehingga hasil output para dosen akan berlipat jauh dari saat ini,” sambungnya.
Kepala LLDikti Wilayah VIII itu berharap agar dosen-dosen yang berada di kampus yang berdiri 17 September 2007 silam itu, segera naik karirnya. Sejak 1 Juli 2022, bukan transformasi pendidikan saja yang pihaknnya gaung-gaungkan. Tetapi kami menunggu pada dosen untuk mengusulkan hingga kepangkatan 4C.
“Satu sampai tiga bulan sudah cukup untuk meraih jabatan (fungsional). Saya memotivasi untuk bapak dan ibu dosen untuk segera mendaftarkan ke golongan lektor kepala. Di NTB, di (Pulau) Sumbawa (sudah) 53 perguruan tinggi saya segera support untuk segera mendapatkan akreditasi baik sekali. Jika boleh bisa sampai unggul,” ungkapnya.
Iya merasa bangga dengan upaya kolaborasi yang digelar oleh STKIP Taman Siswa Bima dan STIKES Mataram. Sukses memadukkan stand literasi, numerasi, dan prakarya dengan Kesehatan. “Ayo kita saling memotivasi, bukan bersaing negative tetapi sama-sama saling memberi dedikasi. Kami menunggu usulan LK, guru besar, usulan prodi. STKIP Taman siswa sudah sepantasnya memiliki program magister,” dorongnya.
Dari produk-produk tersebut dirinya memastikan Kampus Merah telah melakukan transformasi pendidikan seperti yang diharapkan Kemdikbudristek. Bukan membuat sebuah perguruan tinggi pindah dari zona nyamannya, tetapi pindah ke zona yang lebih nyaman. Kegiatan serupa juga diharapkannya bisa rutin dilaksanakan.
“Kami LLDIKTI Wilayah VIII, indikator kinerja utama untuk STKIP Taman Siswa Bima tidak perlu diragukan. Literasi numerasi, kampus mengajar sudah diyakini jauh sudah meningkat jauh sebelum adanya kampus merdeka, (ini) bisa menjadi motivasi kita. Selanjutnya kita tunggu wirausaha, mengajar di sekolah, dosen melaksanakan kegiatan di luar kampus, ada 8 prioritas yang kita tunggu untuk kegiatan kampus merdeka,” tutupnya. (RjA/Edho/RF)

Pos terkait