Bima, Suaraberadab.com – Bukti demi bukti terus ditunjukkan oleh STKIP Taman Siswa Bima dalam mewujudkan empat kata kunci; Beradab, Imtaq, Iptek dan Kewirausahaan. Sebut saja kegiatan pra-seleksi penerimaan mahasiswa baru (PMB) Beradab 2022 dengan mengajak peserta untuk mengikuti iklim dzikir, shalat dhuha dan membaca al-kahfi. Kampus dengan jargon Pendidikan untuk Peradaban itu memiliki sejumlah perhatian khusus; generasi quran, di antaranya. Berkat hafalannya, Ririn Wildaniah (Camaba Prodi Pendidikan Bahasa Inggris), dihadiahkan beasiswa 1 semester dari ketua dan yayasan.
“Alhamdulillah, kita bisa melihat masa depan Tamsis (STKIP Taman Siswa Bima, red). Kami memang memiliki penilaian khusus pada generasi generasi pencinta quran. Alhamdulillah, setelah membacakan surah an-naba, kami hadiahkan beasiswa 1 semester (pada Ririn Wildaniah, red),” kata Ketua STKIP Taman Siswa Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si., saat memberikan pengantar umum di depan 500an Camaba yang akan mengikuti seleksi gelombang 1 di Auditorium Sudirman, Jumat (17/6/2022).
Kepada peserta seleksi, Dr. Ibnu (sapaan akrab) menekankan bahwa kampus yang dipimpinnya memiliki empat kata kunci. Yaitu, beradab, imtaq, iptek dan kewirausahaan. Kepada tim pewawancara, ia berpesan agar benar-benar memperhatikan kelebihan yang dimiliki oleh peserta seleksi. “Siapa tau ada yang masih malu-malu untuk menyebutkan hafalannya. Dan, kami memang memiliki perhatian khusus pada generasi penghafal alquran,” pungkasnya.
Siapa Ririn Wildaniah?
Ririn Wildaniah merupakan peserta seleksi PMB Beradab 2022 yang berasal dari Desa Sondosia, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, NTB. Prodi yang ia bidik adalah pendidikan Bahasa Inggris. Alasannya memilih Tamsis, karena menurutnya kampus tersebut banyak mencetak para pengajar-pengahar hebat dan luar biasa.
“Saya mulai menghafal alquran sejak kelas 4 SD dan itu iseng-iseng saja karena saya suka membaca dan kebetulan ketika kelas 4 SD, paman saya membelikan saya juz amma yang ada terjemahan Bahasa Indonesia. Karena kebiasaan membaca isinya jadi tanpa disadari saya menghafal isi dari juz amma tersebut,” kisahnya.
Ririn (sapaan) lulusan tahun 2021 dan mengaku sempat kuliah di Ma’had Aly al Wahdah STIBA Makassar, mengambil jurusan Bahasa Arab. Karena ada sedikit tantang, ia berbalik dari Makassar. “Saya memilih Prodi Bahasa Inggris karena saya minat dengan itu dan dari SMA saya punya besik di bahasa inggris dan sempat diwakilkan oleh sekolah asal saya untuk ikut lomba debat bahasa inggris tingkat kabupaten. Tapi saat itu sedang corona jadi lombanya tidak jadi,” ceritanya. (RF*)