Bima, Suaraberadab.com-Lagi-lagi kampus STKIP Taman Siswa Bima kembali mendapat penghormatan dari pejabat negara. Kali ini giliran Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB yang mencicipi atmosfer Auditorium Sudirman untuk melaksanakan kuliah umum bertajuk “Pemanfaatan Data Statistik untuk Penelitian dan Perencanaan Pembangunan”, Senin (25/4/22).
Selain menggelar kuliah umum sebagai implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), pada kegiatan tersebut juga diselipkan penandatangan kerjasama antara STKIP Tamsis dengan BPS berupa penelitian, data dan juga pengabdian. Selain itu, acara ini dihadiri sejumlah pejabat lingkup Pemkab Bima seperti kepala Bappeda, Suwandi, MT selaku mewakili Bupati Bima sekaligus membuka secara resmi kuliah umum. Kemudian juga tampak hadir Kadis Sosial, Tajuddin, MH, Kadis Catatan Sipil, Drs. Salahuddin, MSi, Kominfo, Arif Rahman, MH dan kepala BPS Kabupaten Bima.
Ketua STKIP Taman Siswa Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, MSi dalam sambutannya menyampaikan beberapa poin penting diantaranya profil kampus. Disampaikan Dr. Ibnu, pendidikan yang berjalan di Tamsis merupakan salah satu misi kenabian dalam membangun peradaban intelektual islamiah dan nilai keagamaan. Salah satu pesan penting yang disampaikan di usia Tamsis yang sebentar lagi menginjak 15 tahun telah meluluskan tujuh ribu alumni yang tersebar di sejumlah daerah.
“Mereka (alumni) menjadi petarung di daerah-daerah pinggiran. Dengan rincian tiga ribu orang membantu pemerintah di bidang pendidikan. 25 persen menjadi aparatur desa, mulai kades, sekdes dan BPD dan lima persen di Perbankan,” ungkap Dr. Ibnu di hadapan tamu undangan.
Menurut Doktor Ilmu Politik ini, masyarakat Bima paling suka berorganisasi. Hal ini terbukti sejak mahasiswa masuk kampus langsung mencari organisasi untuk berkecimpung. Kondisi ini diakui karena masyarakat Bima memiliki energi yang lebih untuk berkecimpung di organisasi. Sehingga kedepan mahasiswa juga siap menjadi pemimpin.
“Mahasiswa harus berbangga, karena kita terus menghadirkan orang-orang penting ke kampus dalam memberikan kuliah umum. Kami juga memiliki visi pendidikan Beradab dengan keunggulan wirausaha,” ujarnya.
Sebagai doktor politik jebolan UI, Dr Ibnu juga menyinggung tentang pengaruh politik dalam percepatan pembangunan. Ia berharap agar pembangunan Bima, NTB dan nasional bisa diawali dengan cara berpikir dengan melakukan pendekatan by data dan penelitian.
“Salah satu tantangan kita ini adalah soal naluri kebijakan berbasis riset. Beda dengan negara maju, yang merumuskan kebijakan itu lahir dari konsultan seperti akademisi. Karena itu tidak membutuhkan waktu yang pendek tapi juga harus terorganisir,” paparnya.
Soal satu data, saat ini di era Jokowi semua menggunakan teknologi dalam penggunaan data yang valid. Hal ini juga bukan tanpa kelemahan, sebab hal ini mengharuskan semua pihak untuk terus memperbaharui data secara berkala sehingga benar-benar data dari Catatan Sipil maupun BPS bisa searah.
Sementara Kepala Bappeda Kabupaten Bima, Suwandi ST MT mewakili Bupati Bima menyanjung eksistensi kampus STKIP Tamsis yang terus memberikan formulasi hingga kritik terhadap pembangunan daerah. Bahkan pihaknya pun sudah menjalin kerjasama dalam rangka peningkatan literasi di Kabupaten Bima.
“Tamsis menjadi pilar untuk membangun program inovasi bersama kami, dan ini sangat luar biasa. Nanti lulusan Tamsis akan kita perhatikan di sekolah sekolah,” ujarnya.
Menurut mantan Kabag AP Setda Kabupaten Bima ini, ada tiga sektor dalam rangka percepatan visi misi Pemkab Bima. Pihaknya berharap peran mahasiswa dan Tamsis terus membantu pemerintah terutama dalam memberikan inovasi dalam mempercepat akselerasi pembangunan.
“Bisa melalui pengabdian masyarakat, sehingga bisa bersinergi dengan kami. Sepuluh tahun kedepan, kampus ini akan menjadi PT yang mampu menjadi bagian dalam pemecahan masalah kedaerahan. Seperti kemiskinan, pembangunan SDM maupun pariwisata.
“Jangan tidak PD karena kita kuliah di daerah, yang menentukan adalah kemauan kita untuk belajar dan menjadi yang terbaik. Semua kampus sama. Kuncinya satu, jadilah pemain yang bisa menyelesaikan masalah,” tuturnya disambut applause peserta kuliah umum.
Sedangkan Kepala BPS NTB, Drs Wahyudin, MM dalam materi kuliah umumnya menyampaikan tentang pemanfaatan data statistik untuk penelitian dan perencanaan pembangunan. Menurutnya, dengan data yang berkualitas sangat berguna untuk perencanaan, pengambilan keputusan, pemantauan dan evaluasi.
“Ini sejalan dengan visi kami sebagai penyedia data statistik berkualitas untuk Indonesia maju. Tugas kami adalah mengembangkan sistim statistik nasional dalam rangka mendukung pembangunan nasional,” terang kepala BPS yang juga merupakan kelahiran Bima ini.
Disampaikan pula, peranan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam pembangunan statistik sangat penting. Sebab Universitas merupakan pilar penting dalam pembangunan. Hal ini ditengarai karena universitas memiliki program Tri Dharma Perguruan tinggi berupa riset dan penelitian.
“Keterlibatan mahasiswa tentu akan membantu pengelolaan data statistik dari desa. Sehingga penggunaan dan penanganan data yang baik akan membantu pembangunan desa. Selain itu, mahasiswa juga bisa menjadi pilar dalam meningkatkan kesadaran dan peran aktif masyarakat desa mengenai pentingnya data statistik,” terang Wahyudin.
Dalam kegiatan tersebut, masing-masing Ketua Prodi STKIP Taman Siswa Bima melaksanakan penandatangan kerjasama (MoU) dengan pihak BPS Provinsi NTB dalam mendukung ketersediaan data statistik yang dimulai dari mahasiswa dan perguruan tinggi. Selain itu, kedua belah pihak juga saling menyerahkan cenderamata. (Edo*)